Pengalaman Hidup Banker ''Tervonis Mati'' Karmaka Surjaudaja (1)
Sesuai Doa, Donor Hati Datang pada Hari Ketiga
Jumat, 13 Maret 2009 – 06:46 WIB

Pengalaman Hidup Banker ''Tervonis Mati'' Karmaka Surjaudaja (1)
Doa kedua yang dipanjatkan Karmaka adalah agar Tuhan mengampuni dosa keduanya. Yakni, pada 1966, saat terjadi krisis ekonomi, kepala kantor Bank NISP sampai dicekik dan diculik oleh masyarakat. "Kami harus memberhentikan kurang lebih 3.000 karyawan NISP yang loyal dan setia," lanjutnya.
Di antara dua doa meminta ampun tersebut, Karmaka juga masih sempat menantang Tuhan. "Kalau memang Tuhan ada, maka akan ada donor dalam tiga hari ini," katanya.
Untung, upaya Karmaka mengakhiri hidup itu diketahui perawat yang kemudian menyelamatkannya. Setelah kejadian tersebut, dokter tidak lagi percaya kepadanya dan menugasi dua suster untuk menjaganya.
Hari pertama setelah kejadian itu, Karmaka melihat air seninya masih kuning. Tanda-tanda pembuluh darah yang pecah adalah air seni menjadi merah atau kehitaman. Demikian juga hari kedua. Lalu, pada hari ketiga terjadi kejutan. Seorang suster mengabarkan ada donor yang siap memberikan livernya untuk Karmaka.
Kisah hidup Karmaka Surjaudaja, chairman emeritus Bank OCBC NISP, memang penuh liku. Lahir dari keluarga miskin asal Fujian, Tiongkok, kini dia memimpin
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu