Pengalaman Imigran China Bangun Start-Up di Australia

Pengalaman Imigran China Bangun Start-Up di Australia
Pengalaman Imigran China Bangun Start-Up di Australia
Pengalaman Imigran China Bangun Start-Up di Australia
Jane Lu di hari pertama sekolah di Sydney, Australia.

Supplied; Jane Lu

Bagaimana Anda memulai bisnis pertama Anda? Apa hal menantang dan tak terduga-nya?

"Bisnis pertama saya dimulai sebagai bisnis sampingan. Saya juga bekerja di kantor akuntan, Ernst & Young (EY). Idenya adalah untuk menjalankan pop-up store (toko non-permanen) di lokasi yang kurang dimanfaatkan, seperti bar.

Setelah sembilan bulan, saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya di EY untuk fokus pada bisnis ini penuh waktu. Tapi saya tak bisa memberitahu orang tua saya. Mereka meninggalkan segala sesuatu yang mereka tahu dan miliki. Mereka bekerja sangat keras untuk membawa saya ke Australia dan memberikan masa depan yang lebih baik. Saya tak bisa bayangkan memberitahu mereka bahwa saya telah berhenti dari pekerjaan perusahaan ideal versi mereka untuk mengembangkan bisnis saya. Saya pikir, ketika bisnis ini dikenal kemudian mereka akan mengerti.

Satu bulan kemudian, salah satu mitra bisnis saya mengatakan kepada saya bahwa ia ingin menutup bisnis ini. Tiba-tiba, saya tanpa pekerjaan dan tanpa usaha. Tak mungkin saya memberitahu mereka sekarang!.

Lebih buruk lagi, saya tinggal di rumah. Jadi selama 6 bulan, saya berpura-pura untuk pergi bekerja. Saya bangun, mengenakan setelan jas, sarapan dengan orang tua saya, naik bus ke kota dengan ibu saya dan membawa tas laptop kosong. Saya pergi ke kafe dan Perpustakaan Negara untuk mencoba mengerjakan bisnis baru (Showpo).

Bagaimana Showpo dimulai?

"Ketika bisnis pertama gagal, itu membuat saya benar-benar bangkrut tanpa pekerjaan atau bisnis. Saya diperkenalkan dengan gadis lain yang memiliki pengalaman industri dan kami langsung coock. Sebulan kemudian, kami muncul dengan nama dan konsep di balik Showpo.

Perempuan kelahiran China, Jane Lu, berhenti dari pekerjaannya di sebuah perusahaan akuntan terkemuka dan memulai bisnis pertamanya. Tapi ia tak

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News