Pengalaman Kaum Minoritas Berpuasa di Australia

Muslim di Australia hanya berjumlah tidak lebih dari 2 persen dari total jumlah penduduk. Tetapi sebagai kaum minoritas tidak mematahkan semangat bagi mereka yang tetap ingin menjalankan ibadah wajib di bulan Ramadan.
Tidak terdengar pula tanda kapan puasa harus dimulai, tak ada tanda pula kapan buka puasa.
Umat Muslim di Australia hanya menggandalkan jam tangan atau jam pada gadgetnya untuk tahu jadwal berpuasanya.
Puasa di Australia termasuk yang paling pendek di dunia, sekitar 10 hingga 11 jam. Buka puasa biasanya sekitar pukul 5 sore bertepatan dengan jam pulang kantor.
Sejumlah umat Muslim yang tidak sempat berbuka puasa di rumah, terpaksa berbuka di jalan.
Tapi berbuka puasa bersama di masjid juga bisa menjadi pilihan, karena sejumlah masjid menyediakan buka puasa dan makan malam bersama secara cuma-cuma.
Di siang hari, banyak umat Muslim di Australia yang tetap bekerja seperti biasa.
"Menjadi tantangan sendiri saat rekan-rekan kerja mulai memanaskan bekal makan siang mereka, aroma makanan bisa tercium," ujar Ailia Rizvi yang bekerja di ABC Southbank.
Muslim di Australia hanya berjumlah tidak lebih dari 2 persen dari total jumlah penduduk. Tetapi sebagai kaum minoritas tidak mematahkan semangat
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Istri Mantan Atlet Australia Ingin Suaminya Ikut Diadili dalam Kasus Prostitusi
- Pemerintah dan Apple Sepakati Perjanjian, iPhone 16 Boleh Dijual di Indonesia