Pengalaman Kaum Minoritas Berpuasa di Australia

Hal yang sama juga dirasakan oleh Zehra Kazmi, pelajar asal Pakistan yang kini menetap di Australia.
"Di sekolah orang-orang makan seperti biasanya, di jalanan pun restoran tentu saja tetap buka, saya harus berpura-pura tidak lapar," kata Zehra.
Tak hanya itu, sebagai minoritas, umat Muslim kerap kali harus memberikan penjelasan kepada mereka yang bertanya soal ibadah puasa.
"Saat sedang sekolah, pernah ada yang bertanya kepada saya, bagaimana bertahan hidup dengan tidak makan," kata Syed Aoun Abbas Rizvi, yang sedang berkuliah di ilmu kedokteran.
"Kebanyakan dari mereka menyangka kalau kita boleh minum air di siang hari, dan berpuasa selama sebulan penuh tanpa berbuka di sore hari," jelas Andy Chan.
Tonton pertanyaan seperti apa yang biasanya ditanyakan kepada sejumlah Muslim di Australia soal ibadah puasa, di sini.
Muslim di Australia hanya berjumlah tidak lebih dari 2 persen dari total jumlah penduduk. Tetapi sebagai kaum minoritas tidak mematahkan semangat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia