Pengalaman Kaum Minoritas Berpuasa di Australia
Hal yang sama juga dirasakan oleh Zehra Kazmi, pelajar asal Pakistan yang kini menetap di Australia.
"Di sekolah orang-orang makan seperti biasanya, di jalanan pun restoran tentu saja tetap buka, saya harus berpura-pura tidak lapar," kata Zehra.
Tak hanya itu, sebagai minoritas, umat Muslim kerap kali harus memberikan penjelasan kepada mereka yang bertanya soal ibadah puasa.
"Saat sedang sekolah, pernah ada yang bertanya kepada saya, bagaimana bertahan hidup dengan tidak makan," kata Syed Aoun Abbas Rizvi, yang sedang berkuliah di ilmu kedokteran.
"Kebanyakan dari mereka menyangka kalau kita boleh minum air di siang hari, dan berpuasa selama sebulan penuh tanpa berbuka di sore hari," jelas Andy Chan.
Tonton pertanyaan seperti apa yang biasanya ditanyakan kepada sejumlah Muslim di Australia soal ibadah puasa, di sini.
Muslim di Australia hanya berjumlah tidak lebih dari 2 persen dari total jumlah penduduk. Tetapi sebagai kaum minoritas tidak mematahkan semangat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'