Pengalaman Keliling Australia 18 Bulan dengan Karavan

Jadi dengan kian banyaknya orang pergi berkeliling Australia, Tania mengatakan saran terbaiknya cukup sederhana. Berangkat saja.
"Satu-satunya penyesalan Anda yaitu tidak melakukannya lebih awal. Memang bisa menakutkan juga tapi jika Anda tidak pernah melakukan sesuatu yang menakutkan bukankah hidup ini membosankan?" katanya.
Tantangan besar bagi Tania dan Ben Willett dalam perjalanan ini adalah menemukan waktu sebagai pasangan.
"Kami coba sedikit istirahat di malam hari. Kami bilang ke anak-anak, 'kalian bisa menonton film'. Kami pun bisa duduk di luar sendirian, minum, ngobrol dan merencanakan perjalanan berikutnya," kata Tania.
Dia terkejut dengan banyaknya keluarga lain yang melakukan hal serupa.
"Kami tadinya pikir hanya kamilah satu-satunya di sana. Tentunya tidak ada orang lain segila ini?" paparnya.

Supplied: Tania Willett
"Begitu berada di sana, Anda melihat begitu banyak orang lain di jalan," kata Tania.
Petualangan ini biasanya dikaitkan dengan orangtua yang nomaden - menggandeng karavan di belakang kendaraan dan berkeliling penjuru negeri. Namun
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia