Pengalaman Menginap di Ger, Rumah Tradisional Mongolia
Televisi LCD 39 Inci Jadi Barang Kesayangan
Senin, 27 Agustus 2012 – 10:10 WIB

ki-ka: Khaltar, Ainur Rohman, Tserendolgor Tseeye, Javzandolgor Jauzka, Farid Fandi saat di rumah tradisional Mongolia yang disebut Ger di pinggiran kota Ulan bator, Mongolia, 22/08/12. Farid Fandi/Jawa Pos
Ke ger milik Tsere itulah saya dan rekan fotografer Farid Fandi pergi menginap pada Rabu malam lalu (22/8). Tsere adalah nenek Javzandolgor Bat-Orshih, seorang liaison officer tim nasional muda Indonesia yang bertanding pada 22nd FIBA Asia U-18 Championship di Ulan Bator.
Javza-lah yang memfasilitasi keinginan kami untuk mencicipi pengalaman bermalam di ger. Dia sekaligus menjadi penyambung lidah antara kami dan Tsere serta sepasang suami istri yang juga diundangnya menginap di ger, Khaltar dan Javzandor Jauzka.
Meski terlihat kontras dengan kompleks apartemen plus pusat perbelanjaan yang terletak persis di seberang jalan, modernitas hadir di dalam ger Tsere. Barang kesayangan nenek yang suaminya meninggal sebulan silam itu adalah televisi LCD 39 inci yang memiliki channel luar negeri macam CNN, National Geographic, dan ESPN. Pasokan listrik untuk televisi dan penerangan didapatkan dari pembangkit listrik setempat.
"Saya membayar 6 ribu Mongolian tugrik (1 Mongolian tugrik sekitar Rp 42 ribu) setiap bulan untuk mendapatkan saluran-saluran tersebut," ucap Tsere.
SEKITAR 30 persen penduduk Mongolia diperkirakan masih hidup nomaden dengan tinggal di ger. Berikut pengalaman wartawan Jawa Pos AINUR ROHMAN, yang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu