Pengalaman Pakar Forensik Australia Bantu Identifikasi Korban Tsunami Thailand
Situasi setelah tsunami benar-benar berbeda, tidak hanya karena bencananya yang besar tapi karena samudra telah menyeret seluruh barang bukti.
Identifikasi DNA bekerja dengan mencocokkan DNA yang ditemukan pada jenazah manusia dengan DNA yang diketahui dimiliki oleh korban, seperti sikat gigi atau dari anggota keluarga dekat.
Dalam peristiwa tsunami, semua barang korban telah hancur dan seluruh keluarga meninggal.
Karena tsunami terjadi saat musim dingin berlangsung di belahan bumi utara, sebagian besar korban asing adalah orang Eropa.
Jerman kehilangan 490 orang, orang Swedia sekitar 500, dan Finlandia 200. Dua puluh tiga orang Australia terbunuh.
Banyak orang Eropa bepergian dalam kelompok keluarga besar.
Dr Wright ingat seorang Finlandia yang masih hidup yang kehilangan ketiga anaknya, istrinya, kedua orang tuanya dan dua orang mertuanya.
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia