Pengalaman Pakar Forensik Australia Bantu Identifikasi Korban Tsunami Thailand

Kisah-kisah kesedihan ini, yang diceritakan dengan variasi yang kejam, lagi dan lagi, adalah menjadi hal yang mendorong Dr Wright untuk terus melanjutkan tugasnya, untuk menawarkan penghiburan kecil untuk menyatukan kembali sebuah keluarga, membiarkan seorang anak dibawa pulang.

Kami bukan ilmuwan, kami pekerja kemanusiaan
Dr Wright mengatakan setelah pengalamannya di Thailand dia telah berani bersuara untuk mengatakan kalau ahli biologi forensik bukan ilmuwan tapi petugas kemanusiaan.
"Saya pikir dengan tidak mengetahui apa yang terjadi pada orang yang dicintai, dengan mampu mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang terkasih yang, secara harfiah, dalam beberapa kasus dirampas dari tangan Anda," katanya.
"Saya pikir penting untuk memahami apa kebutuhan manusia dalam kondisi seperti itu sehingga kita dapat melakukan pekerjaan kita dengan benar."
Dari upacara repatriasi yang dihadiri Dr Wright, seseorang tampak menonjol.
"Kami dapat mengidentifikasi tujuh anak Swedia dalam satu kesempatan, dan diundang oleh tim Swedia untuk ikut serta dalam upacara yang merupakan upacara pribadi yang dilakukan oleh anggota keluarga dari anak-anak yang meninggal, mereka yang berhasil selamat," katanya.
"Menyaksikan peti mati putih mungil dengan berbagai ukuran, beberapa cukup besar untuk jenazah bayi masuk, tujuh peti mati kecil dengan bendera Swedia menutupi masing-masing dari peti mati itu.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia