Pengalaman Rekind di Bidang Amoniak tak Perlu Diragukan Lagi

jpnn.com, JAKARTA - Roy Daroyni, Director of Business Development, KBR Technology mengatakan PT Rekayasa Industri (Rekind) punya kompetensi yang kuat di bidang pengembangan hidrogen dan amoniak sebagai sumber energi bersih masa depan yang ramah lingkungan.
Hal itu menurut Roy sudah dibuktikan saat KBR Technology, yang merupakan perusahaan EPC dan technology licensor asal Amerika Serikat ini pernah menjalin kerja sama dengan Rekind.
Rekind banyak mengadopsi teknologi amoniak dari KBR untuk diaplikasikan dalam pembagunan dan pengembangan Proyek pada banyak pabrik pupuk di Indonesia.
Pabrik Pupuk terakhir yang Rekind bangun dengan teknologi amoniak dari KBR adalah Pusri 2B, milik PT Pupuk Sriwidjaja, Palembang.
Di dalam proyek yang durasi pengerjaannya antara 2013-2015 itu, Rekind bertindak selaku kontraktor dengan menggandeng Toyo Engineering Corporation (TEC).
Melalui pengembangan tersebut, Pusri 2B mampu menghasilkan amoniak sebesar 2.000 ton per hari.
Di Proyek Banggai Amoniak Plant (BAP), Rekind juga mampu membangun pabrik amoniak dengan kapasitas 2000 metrik ton per hari. Proyek yang rampung pada 2019 itu juga mengadopsi teknologi amoniak milik KBR.
Pada 2016, Rekind membukukan catatan istimewa dengan menyelesaikan Proyek Sabah Ammonia Urea (SAMUR), Malaysia milik Petronas Chemical Fertilizer Sabah Sdn Bhd (PCFSB).
Rekind banyak mengadopsi teknologi amoniak dari KBR untuk diaplikasikan dalam pembagunan dan pengembangan proyek pada banyak pabrik pupuk di Indonesia.
- Optimalisasi Lahan Tidur, Pupuk Indonesia Gandeng TNI AD dan PTPN
- Stok Pupuk Subsidi Tersedia untuk Petani Bali, Nyoman Adi Apresiasi Gebrakan Mentan
- Pemerintah Diminta Benahi Pengelolaan BBM Agar Lebih Ramah Lingkungan
- Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target, Capai 146 Ribu Metrik Ton CO2 per Januari 2025
- Dirut Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia Sebelum Musim Tanam
- Dorong Petani Pakai Pupuk Berimbang, Legislator NasDem: Biar Hasil Panen Berlimpah