Pengalaman Rekind di Bidang Amoniak tak Perlu Diragukan Lagi
Di proyek ini Rekind menjadi salah satu kontraktor untuk pengerjaan pabrik amoniak yang bisa menghasilkan 2.000 metrik ton per hari.
“Tidak ada perusahaan EPC lain di Indonesia yang memiliki pengalaman sebesar Rekind di bidang amoniak. Engineer-engineernya memiliki kompetensi yang bagus dan berpengalaman, termasuk di bidang amoniak. Di sinilah peran penting dan vital dari Rekind,” ujar Roy Daroyni.
"Selain berpengalaman, Rekind juga bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk menangkap peluang mengekspor amoniak yang ada di depan, agar kita tidak ketinggalan dengan negara-negara lain yang juga berpeluang sebagai negara pengekspor amoniak, seperti Australia," imbuhnya.
Pengerjaan pabrik amoniak ini dikenal memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi dan biaya yang tidak murah.
Pasalnya, untuk mengekspor hidrogen ke negara lain saja, terlebih dahulu harus dikonversi menjadi amoniak untuk selanjutnya dibawa ke negara pengimpor.
Kemudian setelah sampai ke negara tujuan, baru diubah kembali menjadi hidrogen. Untuk mengubahnya saja sangat sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Di sinilah peran Rekind yang menonjol dan sangat vital dalam menunjang kegiatan ekspor tersebut, terutama ditinjau dari pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya tadi, tidak bisa sembarangan,” terang Roy.
Di masa depan, hidrogen bersih, dengan amoniak sebagai carriernya, akan difungsikan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan bagi industri, kapal, kereta api, truk berat, dan bus.
Rekind banyak mengadopsi teknologi amoniak dari KBR untuk diaplikasikan dalam pembagunan dan pengembangan proyek pada banyak pabrik pupuk di Indonesia.
- Rekind Masuk Dalam 100 Corporate Pro Cooperatives
- Ibas: Bonus Demografi Harus Dibarengi dengan Lingkungan Sehat dan Berkelanjutan
- Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi kepada Petani
- CREW Beras
- Penyaluran Pupuk Subsidi Dipercepat
- Hingga September 2024, Fore Coffee Bangun 216 Gerai di Indonesia