Pengalaman Siswa Jepang 'Homestay' di Australia

Ketika Nene Shimizu pertama kali tiba di Australia pada Januari 2015, ia gelisah memikirkan bagaimana tinggal bersama keluarga yang belum pernah ditemui sebelumnya. Belum lagi ia harus berbagi kelas dengan siswa berbahasa Inggris.
Nene Shimizu menempuh perjalanan dari rumahnya di Jepang untuk melakukan homestay selama enam bulan sebagai siswa internasional di St Pauls College, Brisbane.
"Ya membuat saya sangat bersemangat mempelajari Bahasa Inggris dan berbicara atau menghabiskan waktu bersama teman-teman. Itu menjadi cara yang baik untuk belajar Bahasa Inggris," katanya kepada ABC.
"Tinggal jauh dari rumah membuat saya gugup, tapi sekarang saya tinggal dengan keluarga lain dan saya diperlakukan seperti putri mereka sendiri," tambahnya.
Nene tinggal bersama seorang siswa lainnya asal Hong Kong bernama Christy di rumah orang tua angkat mereka, Linda dan Gerard.
Linda dan Gerard mengaku senang memiliki anggota keluarga lagi mengingat anak perempuan mereka yang sudah dewasa sudah keluar dari rumah dan tinggal sendiri.
“Kami senang dapat memberi pengalaman yang baik dalam hidup mereka dan juga kenangan indah," ujar Linda.
"Menyenangkan rasanya dapat mendengarkan hari-hari mereka dan membantu mereka dengan tantangan komunikasi," tambahnya.
Ketika Nene Shimizu pertama kali tiba di Australia pada Januari 2015, ia gelisah memikirkan bagaimana tinggal bersama keluarga yang belum pernah
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya