Pengalaman Warga Asal Indonesia Memilih Caleg dalam Pemilu Australia

Pengalaman Warga Asal Indonesia Memilih Caleg dalam Pemilu Australia
Meski sudah jadi warga negara Australia, Widha Chaidir tetap aktif dalam kegiatan masyarakat Indonesia, termasuk saat menyambut kedatangan Menteri Pariwisata RI Sandiaga Uno baru-baru ini di Melbourne. ()

"Tentu saja perekonomian harus mendapat perhatian serius, karena kalau tidak, ekonomi negara bakal anjlok. Tidak ada yang untung," kata Dewi. 

"Selain itu harus ada perhatian konkret pada kebijakan untuk mengatasi perubahan cuaca Bumi, serta harus ada pertimbangan yang manusiawi untuk para pengungsi."

Faktor lain yang turut menentukan pilihan seseorang dalam pemilu di Australia, yaitu keterkaitan profesinya dengan spektrum politik yang ada, seperti yang diakui oleh Widha Chaidir.

"Yang menjadi pertimbangan saya dalam memilih, karena latar belakang saya seorang guru, sama dengan tenaga profesional lainnya seperti dosen, perawat, mereka ini bukan kelas atas," tuturnya.

"Saya juga jadi anggota serikat pekerja atau union, jadi perhatiannya lebih pada Partai Buruh (Labor)," kata Widha.

Bagi Andre, seorang warga asal Indonesia yang sudah 10 tahun menjadi warga negara Australia, pertimbangan dalam memilih cukup sederhana.

"Pertimbangan saya tidak banyak sih, karena saya tidak begitu mengikuti politik di sini," katanya.

"Tapi sebagai seorang Muslim, tentu wajar saja kalau misalnya adanya calon yang Muslim atau perhatian pada orang Islam, kemungkinan besar itu yang saya pilih."

Pengalaman sejumlah warga asal Indonesia ikut memilih dalam beberapa kali Pemilu Australia menunjukkan prosesnya sederhana dan tak berbelit-belit

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News