Pengalaman Warga Asal Indonesia Memilih Caleg dalam Pemilu Australia
"Tentu saja perekonomian harus mendapat perhatian serius, karena kalau tidak, ekonomi negara bakal anjlok. Tidak ada yang untung," kata Dewi.
"Selain itu harus ada perhatian konkret pada kebijakan untuk mengatasi perubahan cuaca Bumi, serta harus ada pertimbangan yang manusiawi untuk para pengungsi."
Faktor lain yang turut menentukan pilihan seseorang dalam pemilu di Australia, yaitu keterkaitan profesinya dengan spektrum politik yang ada, seperti yang diakui oleh Widha Chaidir.
"Yang menjadi pertimbangan saya dalam memilih, karena latar belakang saya seorang guru, sama dengan tenaga profesional lainnya seperti dosen, perawat, mereka ini bukan kelas atas," tuturnya.
"Saya juga jadi anggota serikat pekerja atau union, jadi perhatiannya lebih pada Partai Buruh (Labor)," kata Widha.
Bagi Andre, seorang warga asal Indonesia yang sudah 10 tahun menjadi warga negara Australia, pertimbangan dalam memilih cukup sederhana.
"Pertimbangan saya tidak banyak sih, karena saya tidak begitu mengikuti politik di sini," katanya.
"Tapi sebagai seorang Muslim, tentu wajar saja kalau misalnya adanya calon yang Muslim atau perhatian pada orang Islam, kemungkinan besar itu yang saya pilih."
Pengalaman sejumlah warga asal Indonesia ikut memilih dalam beberapa kali Pemilu Australia menunjukkan prosesnya sederhana dan tak berbelit-belit
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata