Pengalaman Warga Indonesia Mengurus Pemakaman Anggota Keluarganya di Australia

Bagi warga Muslim asal Indonesia di Australia, urusan pemakaman bagi anggota keluarganya yang meninggal dunia tidak selalu berjalan lancar. Seringkali jenazah harus menunggu berhari-hari sebelum dimakamkan.
Seorang warga asal Indonesia, Yenni, baru dua tahun menetap di Australia ketika suaminya, Rune, meninggal dunia di rumah-sakit.
Ia belum mengenal siapa-siapa dari komunitas Indonesia, sementara Rune merupakan warga asal Norwegia yang telah lama bekerja dan menetap di negara ini.
"Kejadiannya 23 Juli 2020. Almarhum meninggal karena penyakit jantung," ujar Yenni.
"Saya sama sekali tidak ada pemikiran ke sana. Seminggu sebelumnya kita sudah berencana pulang ke rumah karena dianggap sudah cukup sehat untuk perawatan dari rumah," kata Yenni saat dihubungi wartawan ABC Indonesia Farid M. Ibrahim, Senin (10/05/2021).
"Saya tidak punya teman dekat orang Indonesia. Kita berdua juga tak punya keluarga sama sekali di sini," tambahnya.
"Pas kejadian ini saya benar-benar kalut dan panik karena tidak mengenal siapa-siapa di Melbourne," ujar Yenni.
"Yang saya pikirkan saat itu adalah bagaimana proses mengeluarkan jenazah dari rumah-sakit dan proses penguburannya karena pihak rumah-sakit mau melakukan otopsi untuk menentukan penyebab kematian," jelas Yenni.
Bagi warga Muslim asal Indonesia di Australia, urusan pemakaman bagi anggota keluarganya yang meninggal dunia tidak selalu berjalan lancar
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus