Pengalaman Warga Indonesia Mengurus Pemakaman Anggota Keluarganya di Australia
"Funeral umum juga ada layanan pengurusan jenazah untuk orang Islam, meski memang mereka nantinya minta bantuan dari komunitas Muslim," tambah dosen Universitas Monash ini.
Khusus bagi komunitas Muslim asal Indonesia, kelompok advokasi dan volunteering Al Jannah sejak satu dekade terakhir bertugas menghubungkan antara pihak keluarga dengan layanan pengurusan jenazah di masjid.
"Pada kenyataannya, meskipun pihak keluarga sudah prepare sebelumnya, namun pada hari H, itu akan bingung ini harus ngapain," ujar Mulyoto.
Peran yang dijalankan pihak Al Jannah yaitu memberikan advokasi kepada keluarga, karena urusan kematian itu biasanya melibatkan banyak permintaan. Ada yang maunya dimakamkan di sini atau di tempat lain.
"Misalnya, bagi warga yang tinggal di bagian utara kota namun pihak keluarga ingin dimakamkan di bagian selatan, kita akan arahkan untuk sebaiknya dimakamkan di utara," jelasnya.
Mengenai adanya permintaan keluarga untuk mengirimkan jenazah ke Indonesia, menurut Mulyoto, sejak lima tahun terakhir funeral Muslim di Australia keberatan untuk melakukannya.
"Tapi karena berbagai pertimbangan pihak keluarga, misalnya kasus mahasiswa asal Aceh dan turis asal Mataram yang meninggal di sini. Atas permintaan keluarga saya urus pengiriman jenazah mereka ke Indonesia," ujarnya.
"Perlu diingat bahwa ketika ada anggota keluarga yang meninggal itu kita tidak punya waktu untuk bargaining. Karena prinsipnya jenazah harus segera dimakamkan," tambah Mulyoto.
Bagi warga Muslim asal Indonesia di Australia, urusan pemakaman bagi anggota keluarganya yang meninggal dunia tidak selalu berjalan lancar
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?