Pengalaman Warga Indonesia Mengurus Pemakaman Anggota Keluarganya di Australia
Tabungan kematian
Yenni mengatakan, soal biaya yang dikeluarkan sejak kematian suaminya hingga pengiriman jenazah ke Norwegia, ia sama sekali tidak ada persiapan waktu itu.
Ketika ia menanyakan soal biaya ini ke pihak Al Jannah, Yenni mendapatkan informasi bahwa paling tidak biaya pemakaman di sini sekitar $AUD 6000 (sekitar Rp60 juta). Itu harga paling murah.
"Kalau soal biaya, yang pertama itu biaya penanganan jenazah di masjid. Yang kedua biaya di pemakaman. Ini yang mahal karena ada harga makam, ongkos menggali, ongkos menutup," jelas Mulyoto.
"Kalau di masjidnya rata-rata $2000. Di pemakaman tergantung lokasinya. Ada yang $9000, $6500, ada yang sekitar $5000," katanya.
Ia sendiri menyarankan warga migran asal Indonesia untuk mengambil funeral insurance, namun mengaku ada yang tak setuju karena kata-kata insurance itu dipandang kontroversial.
"Yang paling aman kita usulkan adanya tabungan kematian. Nanti kita lihat bila ada kematian, kalau uangnya kelebihan akan dikembalikan, dan kalau kurang kita minta ditambah ke pihak keluarganya," kata Mulyoto.
Ia menyebutkan seringkali pihak keluarga yang kesulitan biaya, akan ditalangi oleh pihak Al Jannah terlebih dahulu. Setelah 40 hari baru ditagih.
"Ada yang sampai sekarang belum lunas. Kalau memang tak bisa bayar, terpaksa kita umumkan ke masyarakat untuk bersedekah," ujarnya.
Bagi warga Muslim asal Indonesia di Australia, urusan pemakaman bagi anggota keluarganya yang meninggal dunia tidak selalu berjalan lancar
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?