Pengamanan Gedung KPU Ditingkatkan, Hafiz Keliling Pakai Helikopter

JAKARTA - Suasana gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Jakarta, tampak berbeda dari biasanya. Sistem pengamanan tepat di hari pemilihan, Rabu (8/7), terlihat makin diperketat. Jika di hari-hari sebelumnya kawat barikade hanya jadi pajangan, kali ini kawat tersebut terbentang di sepanjang halaman gedung pelaksana pemilihan umum tersebut sejak pagi hari.

Di pojok kiri gedung, kawat barikade gedung tertutup rapat ke tembok, sehingga pintu masuk diarahkan ke pojok kanan gedung. Itupun dijaga beberapa petugas dari aparat keamanan gedung, dibantu dari kepolisian. Tas setiap pengunjung yang hendak memasuki gedung juga harus digeledah dengan alasan keamanan. Jumlah personel keamanan pun bertambah, meski tak tampak signifikan. Total personel pada Rabu (8/7) adalah sebanyak 150 petugas dari Brimob Kedunghalang, Bogor, ditambah puluhan pengamanan tertutup dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat.

Salah satu anggota provost dari Brimob Kedunghalang, Iswanto, mengatakan bahwa peningkatan keamanan ini sebagai bentuk antisipasi dari tindakan oknum masyarakat yang ingin mengganggu jalannya pilpres pada hari H pencontrengan. "Sekadar jaga-jaga saja. Kawat barikade sengaja kami pasang untuk lebih mudah memantau lalu lalang pengunjung gedung," sebutnya.

Namun demikian, aktivitas gedung tampak jauh lebih lengang dari hari-hari sebelumnya. Tampak hanya puluhan wartawan yang lalu lalang memenuhi ruang media center gedung KPU yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat tersebut. Tak satu pun anggota KPU berada di dalam gedung. Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary juga tidak berada di dalam gedung karena sibuk memantau jalannya pelaksanaan pilpres di berbagai daerah.