Pengamat: Al Qaeda Sedang Tiarap Namun Masih Berbahaya


Serangan terbesar yang pernah dilakukan Al Qaeda adalah serangan yang dikenal dunia sebagai peristiwa 11 September tahun 2001 dimana beberapa gedung penting di Amerika Serikat termasuk World Trade Centre di New York dan Gedung Kementerian Pertahanan AS Pentagon di Washington, DC diserang.
Al Qaeda juga ingin mendirikan kekhalifahan Islam dari Yerusalem sampai ke Spanyol.
Tujuan mereka hampir sama dengan IS, juga karena IS sebelumnya mulai sebaagai Al Qaeda di Irak, sebelum kemudian karena adanya perbedaan ideologi membuat kelompok itu terpecah di tahun 2013.
Sejak itu, dunia internasional lebih mengenal serangan yang dilakukan IS ke beberapa negara Barat termasuk Australia, namun IS kehilangan seluruh wilayah yang dikuasainya di Timur Tengah di bulan Maret 2019.
Di saat kekuatan IS diserang oleh pihak koalisi yang dipimpin Amerika Serikat dan wilayah kekuasaannya di Irak dan Suriah menghilang, Al Qaeda diam-diam memperkuat jaringannya di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
"Al Qaeda berusaha menutupi kekosongan yang tercipta menyusul kalahnya ISIS," kata Professor Hoffman.
"Seluruh kegiatan yang diam-diam mereka lakukan menunjukkan adanya persiapan yang dibuat dimana di satu saat pemimpin mereka Ayman al Zawahiri akan menentukan saat yang tepat untuk bergerak lagi."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya