Pengamat: Ancaman ISIS Lebih Hebat dari Al Qaeda
"Cara mereka mencari uang adalah penjarahan, penculikan untuk tebusan, pajak bisnis, dan tentunya menjual minyak," jelas Napoleoni yang baru saja menulis sebuah buku berjudul "The Islamist Phoenix".
Ia juga menambahkan keuntungan yang didapat dari penjualan minyak ini bisa mencapai 20 miliar rupiah per harinya, yang kebanyakan dijual ke Turki atau dijual bersama dengan para warga lokal.
Napoleoni juga mengatakan sejumlah kebijakan untuk pemberantasan teror yang dilakukan oleh negara-negara barat akan berhasil.
Australia, adalah salah satu negara yang memilki kebijakan soal pemberantasan teror ini dengan undang-undang soal pengiriman pejuang-pejuang ke timur tengah.
"Undang-undang tersebut membuat warga Australia akan dinyatakan melanggar hukum jika pergi ke kawasan konflik. Tetapi hal ini belum tentu efektif. Jika ada orang yang mau pergi, ya mereka bisa pergi begitu saja," kata Napoleoni.
"Apa yang menarik dari kelompok yang menamakan diri Negara Islam ini adalah kemampuan untuk ikut mendirikan negara baru, jadi mengapa harus kembali ke Australia?" tambahnya.
Pengamat di Australia Loretta Napoleoni mengatakan kelompok yang menamakan dirinya sebagai Negara Islam, atau ISIS lebih hebat dari Al Qaeda. Kebijakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen