Pengamat: Banyak Parpol Bakal Menerima Ahok, Nih Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi sejumlah partai politik bakal sangat terbuka menerima Basuki Tjahaja Purnama setelah Ahok sapaan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjalani masa hukuman sebagai terpidana kasus penodaan agama pada 24 Januari mendatang.
Menurut Ujang, karakter Ahok yang ceplas-ceplos dan terbuka, menjadi salah satu pertimbangan parpol dalam merekrut mantan anggota DPR itu.
"Partai politik perlu juga orang yang bicara ceplas-ceplos dan terbuka. (Langkah parpol merekrut Ahok) tentu juga bisa saja untuk menyasar para pendukung Ahok," kata Ujang kepada JPNN, Kamis (3/1).
Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini memprediksi Ahok tidak akan buru-buru aktif kembali di panggung politik setelah menjalani masa hukuman sebagai terpidana kasus penodaan agama. Ujang menjelaskan Ahok akan memilih melakukan aktivitas sosial terlebih dahulu hingga pelaksanaan Pilpres 2019 yang digelar April 2019 mendatang.
“Ahok kemungkinan akan cooling down dulu untuk aktivitas politik. Mungkin akan melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Pascapemilu, dia bisa tancap gas lagi di politik," ujar Ujang.
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini menilai pilihan cooling down bakal diambil Ahok, karena menyadari isu terkait agama masih cukup kuat mewarnai pelaksanaan Pilpres 2019.(gir/jpnn)
Menurut Ujang, karakter Ahok yang ceplas-ceplos dan terbuka, menjadi salah satu pertimbangan parpol dalam merekrut mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Marak Bagi-Bagi Bansos Jelang Pilgub Kalteng 2024, Pengamat Ingatkan Soal Ini, Tegas!
- Jaksa Agung Diharapkan Tak Berafiliasi dengan Partai Politik
- Erick Thohir Pekerja Keras dan Loyal, Pantas Dipanggil Prabowo
- Mantan Istri Ahok, Veronica Tan Dipanggil Prabowo, Ini Sebabnya
- Pengamat Sebut Ahok Mempengaruhi Suara Ormas Islam
- Ahok Kecam Pimpinan DPRD DKI yang Sebut Nama Ridwan Kamil: Tak Tahu Protokol!