Pengamat Beberkan Dampak Kemenangan Taliban Terhadap Indonesia, Begini...

Perjanjian Doha merupakan kesepakatan damai yang diteken oleh Taliban dan Pemerintah Amerika Serikat pada 29 Februari 2020 di Doha, Qatar.
Dalam perjanjian itu, AS sepakat akan menarik pulang pasukannya, menutup markas militer, dan mencabut sanksi ekonomi.
Sementara itu, Pengamat Keamanan Internasional Ali Abdullah Wibisono sepakat dengan pandangan Abu Tholut bahwa aksi terorisme biasanya dipicu oleh konflik.
"Aksi terorisme terjadi karena ada konflik dan perpecahan," katanya.
Ali Abdullah yang saat ini juga aktif mengajar di Departemen Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia dan Kajian Terorisme SKSG UI mencontohkan serangan teror bom yang terkait dengan Islam terjadi di Indonesia sekitar 2002, sementara kelompok Mujahidin saat itu menang melawan faksi komunisme di Afganistan pada 1994.
Artinya, ada rentang enam sampai tujuh tahun yang memisahkan dua peristiwa tersebut, kata Ali Abdullah.
Dia pun menyebut banyak WNI eks petempur dì Afganistan pada periode 1980-an sampai 1990-an saat kembali ke Indonesia menghabiskan waktunya untuk berdakwah, membina organisasi, dan berbisnis. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Pengamat membeberkan bahwa kemenangan Taliban di Afganistan dinilai tidak akan memicu aksi terorisme di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan
- Tersinggung Konten Siaran, Taliban Berangus Radio Khusus Perempuan Afghanistan
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme