Pengamat Berharap Jokowi Tak Pilih Ahok Jadi Kepala IKN Nusantara, Begini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengomentari isu Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bakal menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara.
Menurut Ujang, pemilihan Kepala Otorita IKN Nusantara sesungguhnya hak Presiden Joko Widodo.
"Itu hak Jokowi untuk mengangkat Kepala Otorita IKN. Jika Ahok diangkat itu artinya Ahok kawan baiknya Jokowi,” kata Ujang saat dihubungi JPNN.com, Jumat (21/1).
Meski memiliki hubungan baik, Ujang menyarankan agar Jokowi tak memilih Ahok sebagai pemimpin Ibu Kota baru itu.
Kang Ujang menilai rekam jejak Ahok sebagai mantan narapidana kasus penistaan agama menjadi alasan utama mengapa mantan Gubernur DKI itu belum pantas dipilih.
“Semestinya Jokowi tak angkat Ahok. Karena mohon maaf dia pernah jadi napi. Mesti cari yang lain, yang hebat," ujarnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu mengatakan masih banyak tokoh lain yang hebat dan tak memiliki rekam jejak buruk.
“Jika benar mengangkat Ahok, rakyat bisa tak percaya lagi pada Jokowi. Sebab, rakyat menganggap, masih banyak figur lain yang lebih baik dan tak pernah terkena kasus pidana,” tambah Ujang.
Ujang Komarudin menyarankan agar Jokowi tak memilih Ahok sebagai Kepala Otoritas Ibu Kota Negara Nusantara, begini alasannya.
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta