Pengamat Bilang, Pemilu 2009 Tak Berkualitas
Berpotensi Jadi Titik Balik Perjalanan Demokrasi
Rabu, 05 November 2008 – 15:31 WIB
"Yang lebih mengkuatirkan kita, para kader partai politik karena sesuatu hal tidak lagi dicalegkan oleh partainya beramai-ramai hijrah mencalonkan diri sebagai anggota DPD. Kita tahu, memang tidak ada undang-undang yang dilanggar. Yang ingin kita tanyakan, urat malunya pada kemana?" kata Boni.
Baca Juga:
Dia juga menggugat parpol peserta pemilu yang hingga kini tidak kunjung memiliki sensifitas sosial yang memadai dan berkemampuan dalam merumuskan berbagai masalah bangsa ke depan. Yang ada dalam benak parpol itu hanya berebut kekuasaan dalam pemilu dan pilkada, ujar Boni.
"Kita jangan terlalu berharap akan terjadi sebuah perubahan yang diusung oleh parpol, sepanjang parpol tersebut hanya memikirkan kepentingan politik dan kekuasaannya masing-masing," kata Boni. (Fas/JPNN)
JAKARTA - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargent, mengingatkan Pemilu 2009 tidak berkualitas dan berpotensi menjadi titik balik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Kampanye Akbar Robinsar-Fajar, Puluhan Ribu Massa Berkumpul di Lapangan Bukit Cilegon Asri
- Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk