Pengamat: Bisa Saja Teman Jokowi Bagian dari Mafia Migas
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syarif Hidayat mengkritik sikap politisi PDIP, Effendy Simbolon yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menaikkan harga BBM sebelum membereskan persoalan mafia migas dan membenahi persoalan di migas.
Menurut Syarif, Effendy seperti tidak memahami persoalan bahwa memberantas mafia migas bukan persoalan yang bisa diselesaikan dalam sekejap.
“Memberantas mafia migas itu tidak bisa secepat kilat. Kalau menunggu pemberantasan mafia migas baru Jokowi boleh menaikkan BBM, kapan subsidi bisa dikurangi? Pemberantasan mafia migas itu sulit dan Effendy sebagai anggota komisi VII harusnya paham,” kata Syarif, ketika dihubungi wartawan, Kamis (6/10).
Mafia migas lanjutnya, multi level dan semua terkait. Bisa jadi Jokowi belum mampu memberantas mafia migas karena ada bagian-bagian mafia migas berada di lingkarannya sehingga sulit memiliah yang mana mafia migas dan mana yang tidak.
“Bisa saja teman yang ada dalam lingkaran Jokowi bagian dari mafia. Kalau itu yang terjadi, maka tentu Jokowi butuh waktu untuk membenahi rumahnya sendiri dari teman-teman mafia migas,” jelasnya.
Andai Jokowi memberantas mafia migas mulai saat ini, belum tentu bisa selesai hingga pemerintahan Jokowi berakhir.
”Makanya, kalau menuntut mafia migas diberantas dulu baru bisa disesuaikan harga BBM, maka tidak akan ada penyesuaian,” imbuhnya.
Selain itu, dia meminta para kader KIH menerima secara positif langkah-langkah Jokowi. Paling tidak Jokowi berupaya menepati janji untuk kerja, kerja dan kerja sesuai janjinya.
JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syarif Hidayat mengkritik sikap politisi PDIP, Effendy Simbolon yang meminta
- Sebelum Pergi ke Gedung Gymnasium, Mahasiswa UPI Terlibat Cekcok dengan Mantan Kekasihnya
- PMI Penyumbang Devisa Terbesar Kedua, UT Dorong Tingkatkan Kompetensi
- Kasus Mahasiswi UPI Tewas Terjatuh dari Gedung, Polisi Singgung soal Asmara
- Kapal Mati Mesin di Perairan Wanci, Penumpang Dievakuasi Tim SAR Wakatobi
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- Perkuat Komiditas Pangan, Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial