Pengamat Celios: Perubahan Pola Konsumsi dari Offline ke Online Dorong Perkembangan Produk Digital

Bahkan, uang yang diberikan ke borrower bukan merupakan uang dari platform, melainkan dari lender.
Jadi platform hanya sebagai perantara, bukan sebagai lembaga penyalur pembiayaan bagi borrower.
Menariknya, kasus yang akhir-akhir ini terjadi banyak melibatkan borrower tanpa melihat perlindungan untuk lender. Lender masih dianggap orang yang tidak dirugikan dari berbagai kasus di fintech P2P Lending.
Sistem Investasi
Salah satu hal yang masih belum banyak dipahami oleh masyarakat adalah kegiatan pemberian dana merupakan kegiatan investasi di mana ada pengembalian berupa biaya manfaat yang diperoleh oleh lender.
Ketika ada investasi, maka sudah sewajarnya ada risiko yang potensial dihadapi oleh lender.
Risiko investasi ini yang harus diketahui oleh lender sebagai bagian tidak terpisahkan dari kegiatan investasi mereka di fintech P2P lending. Regulator pun harus mempersiapkan regulasi mitigasi risiko ketika terjadi gagal bayar hingga fraud.
Salah satu alternatif yang ditawarkan untuk meningkatkan keamanan investasi dalam fintech P2P Lending adalah asuransi bagi dana yang diberikan oleh lender kepada borrower.
Perubahan pola konsumsi dari offline ke online telah mendorong perkembangan produk digital, termasuk produk keuangan yang makin diadopsi melalui fintech.
- Bos DANA: Fintech Berperan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
- Kredit Pintar Gelar Kelas Pintar Bersama di Salatiga
- Kredit Pintar Sukses Ajak Kaum Muda Bersuka Ria Lewat Sorak Sorai Fest 2024
- MCI Dorong Inovasi Digital Lewat Mandiri Innovation Hub 2024
- AdaKami Menutup 2024 dengan Dampak Nyata untuk Ekonomi Nasional
- UT Gandeng 2C2P Tingkatkan Akses Pendidikan Melalui Teknologi Fintech