Pengamat: Cuma di Jakarta Ada Petahana Kampanye Ditolak
jpnn.com - JPNN.com - Warga ibu kota harusnya berpikir ulang untuk kembali mempercayakan tampuk kepemimpinan ke tangan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pasalnya gubernur yang akrab disapa Ahok itu sudah terbukti gagal memenuhi janji-janji kampanyenya saat Pilkada 2012 lalu.
Menurut Peneliti LIPI, Siti Zuhro, tutur kata dan kebijakan Ahok tidak berpihak kepada masyarakat. Akibatnya, selalu muncul kontroversi dan masalah baru.
"Ketika Pilgub 2012, warga dijanjikan kesejahteraan. Namun, dalam dua tahun terakhir saat mejabat sebagai gubernur, Ahok justru menunjukkan sebaliknya. Kebijakan saat orde baru kembali muncul," kata Zuhro, Jumat (30/12).
Di era demokrasi sekarang ini, lanjut Zuhro, Ahok tidak menunjukkan komunikasi dua arah. Bahkan, saat berkampanye ada resistensi dari masyarakat.
Padahal, kata dia, sebagai petahana, seharusnya saat berkampanye mendapatkan karpet merah dari masyarakat.
"Di seluruh pilkada, baru di Jakarta yang petahana saat berkampanye ada resistensi. Pertanyaanya ada masalah apa? Isu SARA itu dibuat sendiri oleh Ahok, dan harusnya diakui oleh Ahok. Bukan malah menggunakan manajemen konflik," ujar Zuhro. (rmol/dil/jpnn)
JPNN.com - Warga ibu kota harusnya berpikir ulang untuk kembali mempercayakan tampuk kepemimpinan ke tangan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Redaktur & Reporter : Adil
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Ahok-Anies Akrab Mengobrol di Balai Kota, Siapkan Kejutan di 2025
- Siap Menangkan RIDO jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, PP DKI Ajak Anak Muda Gunakan Hak Suara
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk