Pengamat Curigai Rencana PLN Akuisisi PGE untuk Cari Utangan Baru

Salamuddin pun khawatir, cara sama akan digunakan saat pengembangan panas bumi yang memiliki potensi 29 ribu MW. ’’Cepat atau lambat, aset yang berasal dari PGE akan berpindah ke tangan swasta,’’ terangnya.
Selain itu, dia menilai akuisisi PGE hanya menjadi bantalan PLN dalam mencari utang. Sebab, setelah akuisisi terjadi, maka aset PLN akan melonjak tajam.
Muaranya, mempermudah pemberian pinjaman karena tingginya jaminan aset. ’’Itulah kenapa, rencana akuisisi terhadap PGE harus ditolak,’’ katanya.
Dugaan itu bukan tanpa dasar. Dia lantas membuka perkembangan aset PLN dalam satu tahun ke belakang. Pada 2014, aset PLN Rp 539 triliun.
Tapi pada 2015, aset BUMN listrik itu melonjak jadi Rp 1.227 triliun. ’’Revaluasi asetnya tidak masuk akal dan tidak transparan,’’jelasnya.
Dia juga mengutip data dari FicthRating sebagai lembaga pemeringkat kredit internasional. Pada akhir 2015, utang jatuh tempo PLN mencapai Rp 24 triliun. Atas dasar itu, dia mengatakan PGE bisa menjadi dasar untuk membentuk utang baru.(dim)
JAKARTA – Rencana PT PLN untuk mengakuisisi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) hingga kini belum ada ujungnya. Banyak pihak memang menilai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Nasabah Bank DKI dan Imbau Tidak Kosongkan Rekening
- SPBH Milik PLN IP Bakal Jadi Kunci Penting Mewujudkan Transportasi Berbasis Hidrogen
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Melahirkan Ahli Keuangan Investigator Jadi Strategi IAPI Menjaga Kepercayaan Publik