Pengamat Ekonomi Dukung Menteri Bahlil Tingkatkan Investasi di Luar Pulau Jawa

Pengamat Ekonomi Dukung Menteri Bahlil Tingkatkan Investasi di Luar Pulau Jawa
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Foto: Ricardo/JPNN.com

Bahlil menyebut ada dua alasan yang melatarbelakanginya. Pertama, agar tidak Jawasentris dan kedua agar masyarakat yang mencari kerja tidak menumpuk di Pulau Jawa.

“Pak Presiden Jokowi meminta saya dan menterinya membangun Indonesia tidak jawasentris, supaya apa? Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia terjadi di Aceh sampai Papua. Maka salah satu instrumen pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja adalah investasi,” kata Bahlil dalam kuliah umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) beberapa hari lalu.

Bahlil mengatakan sejak Indonesia merdeka sampai tahun 2020 realisasi investasi di Pulau Jawa selalu menjadi yang lebih besar daripada di luar Pulau Jawa.

Atas hal itu, kata Bahlil, seluruh menteri termasuk dirinya diberi tugas untuk membuat arah kebijakan agar investor tertarik menanamkan modal di luar Pulau Jawa.

“Maka sejak 2020 kuartal III hingga kuartal II 2023, Alhamdulillah investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar mencapai 53 persen sedangkan di Jawa hanya 47,7 persen,” paparnya.

Tak hanya itu, investasi yang besar di luar Pulau Jawa juga dimaksudkan agar masyarakat pencari kerja tidak menumpuk di Jawa. Tetapi, bisa tersebar di pulau lainnya, mulai dari Sumatera, Kalimantan hingga Papua.

“Jadi, ini hakikat kita membangun negara, tujuannya agar kalian selesai kuliah bisa menjadi pengusaha, bisa bekerja tidak tumpuk di Jawa. (Tapi) di Sumatera, di Kalimantan, di Sulawesi di Maluku di Papua itu tujuannya,” tutur Bahlil.

Sementara itu, berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM hingga Semester I 2023 realisasi investasi di luar Pulau Jawa lebih besar daripada di Pulau Jawa.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mendapatkan perintah dari Presiden agar investasi yang masuk ke dalam negeri fokus juga ke luar Pulau Jawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News