Pengamat Ekonomi UI Optimis, Tiga Tahun Take Off
Menpar Arief Yahya berkali-kali mengucap terima kasih, dan memberi apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang membantu percepatan 10 top destinasi. Dari Danau Toba (Sumut), Tanjung Kelayang (Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu dan Kota Tua (Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo (Jawa Timur), Mandalika (Lombok), Labuan Bajo (Komodo, NTT), Wakatobi (Sultra), dan Morotai (Maltara).
“Soal Badan Otorita DPN Danau Toba, target kami Bulan Maret 2016 tuntas. Badan inilah yang selanjutnya akan melakukan terobosan deregulasi kebijakan dan koordinasi pembenahan infrastruktur,” jelas Menpar Arief Yahya di Jakarta.
Menurut Arief Yahya, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) juga menjadi penting untuk mempercepat pembangunan di Destinasi Pariwisata Danau Toba. Badan Otorita itu kelak memiliki wewenang otoritatif dan juga koordinatif.
Wewenang otoritatif artinya melakukan pengelolaan kawasan di Destinasi Pariwisata Danau Toba seluas lebih kurang 500 Ha. Sedangkan wewenang koordinatif, Badan Otorita akan melakukan koordinasi percepatan pembangunan di dalam area seluas lebih kurang 300.000 Ha di dalam wilayah Daerah Pariwisata Nasional (DPN) Danau Toba.
Badan Otorita juga akan mendorong provinsi serta kabupaten untuk mengembangkan eco-tourism pada situs-situs geo-sites yang ada di sekitar. Arief Yahya sependapat dengan Prof Rhenal, peran serta masyarakat sangat penting.
Mereka harus dilibatkan untuk menjaga ekosistem Danau Toba, juga menciptakan atmosfer hospitality yang ramah, welcome, dan menciptakan kenyamanan. “Bahkan kami sudah menyiapkan program homestay bersama KemenPU-PR, finansial disupport BTN, harga Rp 150 sampai 300 juta, dicicil 20 tahun, bunga flat 5 persen, uang muka 1 persen, sehingga sangat sangat murah,” kata Arief Yahya.
Jumlahnya, se-Indonesia bisa 100 ribu homestay. “Ini yang akan menjadi daya tarik ekonomi masyarakat ke depan. Mereka langsung mendapatkan dampak finansial. Nanti akan dibantu oleh Kemenpar untuk pendidikan hospitality. Kebetulan ada Akademi Pariwisata Medan yang kelak KKN-nya difokuskan ke Danau Toba, memberdayakan masyarakat untuk sadar wisata,” ungkap Menpar.
Toba, kata Arief Yahya, adalah ikon-nya pariwisata Sumatera Utara. Tahun 2015 lalu, baru bisa menggaet 250 ribu wisman. Tahun 2019 harus menjadi 1 juta wisman, dengan rata-rata membelanjakan USD 1.200 per kunjungan. Jika dihitung Rhenald Kasali 3 tahun take off, itu masuk akal.
SILANGIT - Pengamat Ekonomi yang juga Komisaris Utama PT Angkasa Pura II Rhenald Kasali optimis, kawasan wisata Danau Toba bakal segera “menyala”
- Berkat Kekompakan TNI-Polri, Pengamanan Pilkada Siak Jadi Role Model di Riau
- Korupsi Dana Desa, Honorer Dinas PMD Kota Padangsidimpuan Divonis 5 Tahun Penjara
- Oknum Anggota DPRD Lampung Selatan jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
- Sebelumnya Lahan Kosong, PIK 2 Kini Berkontribusi Besar terhadap PAD Kabupaten Tangerang
- Inspirasi Schools Sidoarjo, Sekolah dengan Zona Udara Bersih, Ruang Kelas Tanpa Polusi
- Seorang Pegawai Bank Diduga Bunuh Diri di Tol Pekanbaru-Dumai, Begini Kronologinya