Pengamat Ekonomi Usul Pertalite Hanya untuk Kendaraan Roda Dua, Setuju?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi dan energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyarankan BBM jenis Pertalite hanya diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan angkutan umum.
"Pertalite perlu pembatasan untuk menurunkan beban subsidi di APBN. Kriteria pembatasan dibuat sederhana dan operated di SPBU, tanpa MyPertamina," ujar Fahmy dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin (11/7).
Menurutnya, aplikasi MyPertamina masih belum tepat untuk diterapkan mengingat infrastruktur digital masih belum memadami, serta faktor gagap teknologi.
Skema pendistribusian Pertalite dan Solar yang langsung menyasar subjek penerima akan mudah diterapkan saat proses pengisian di SPBU.
Fahmy yakin cara tersebut juga mampu meredam peralihan konsumsi masyarakat dari BBM nonsubsidi ke subsidi.
"Premium dihapuskan, alasannya meski volume kecil dan distribusi hanya di luar Jamali (Jawa, Bali, dan Madura), tapi impor dan subsidi content cukup besar," kata Fahmy.
Pertamina menyatakan pemulihan ekonomi pascapandemi melandai telah berdampak terhadap peningkatan mobilitas masyarakat, sehingga tren penjualan BBM dan elpiji ikut naik.
Apabila, tren ini terus berlanjut, maka konsumsi BBM subsidi akan melebihi kuota. Pemerintah sedang melakukan revisi dari Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 terkhusus mengenai kriteria kendaraan yang berhak menggunakan BBM subsidi.
Ekonom menyarankan BBM jenis Pertalite hanya diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan angkutan umum
- Selamat, Jasa Raharja Raih Penghargaan Indonesia Best Insurance Awards 2024
- Anggota Komisi VI DPR: Nicke Bawa Banyak Kemajuan Bagi Pertamina
- Pelita Air & Ditjen EBTKE Berkolaborasi Wujudkan Bandara Pondok Cabe Ramah Lingkungan
- Perjalanan Hidup Jenderal Multitalenta Iwan Bule, dari Sepak Bola ke Pertamina
- Yuk, Transaksi di MyPertamina, Ada Puluhan Promo Spesial Hingga Akhir Tahun
- Banten Investment Forum 2024: Tawarkan Peluang Investasi di 4 Klaster Sektoral