Pengamat Ini Beberkan Akar Masalah Penegakan Hukum di Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Guru besar hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana membeberkan akar masalah penegakan hukum di Indonesia. Salah satunya karena lulusan terbaik dari jurusan hukum sedikit yang berminat berkarir sebagai hakim atau jaksa.
"Para lulusan terbaik lebih memilih bekerja di sektor swasta karena gaji yang lebih menjanjikan," kata Hikmahanto dalam seminar Paradigma Penegakan Hukum dan Keadilan dalam Perspektif Ilmu Kepolisian di PTIK Jakarta Selatan, Rabu (3/6).
Hal tersebut berbeda dibanding awal kemerdekaan. Menurut Hikmahanto, institusi hukum, terutama badan peradilan dan kejaksaan, saat itu diisi lulusan terbaik. "Profesi hakim dan jaksa sangat dihormati dan penghasilannya sangat baik dibandingkan advokat," ungkap Hikmahanto.
Dia menambahkan, sejak 1970, dunia advokat mengalami perubahan yang fundamental. Tugas advokat tak lagi hanya menangani perkara di pengadilan, tapi juga ikut membantu klien dalam merancang kontrak.
"Kantor hukum mirip dengan yang ada di Amerika Serikat. Pengenaan fee juga sama, dalam bentuk dollar dengan tarif yang sama dengan di Amerika Serikat," ujar Hikmahanto. (fas/jpnn)
JAKARTA - Guru besar hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana membeberkan akar masalah penegakan hukum di Indonesia. Salah satunya karena lulusan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah