Pengamat Ini Beberkan Akar Masalah Penegakan Hukum di Indonesia

jpnn.com - JAKARTA - Guru besar hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana membeberkan akar masalah penegakan hukum di Indonesia. Salah satunya karena lulusan terbaik dari jurusan hukum sedikit yang berminat berkarir sebagai hakim atau jaksa.
"Para lulusan terbaik lebih memilih bekerja di sektor swasta karena gaji yang lebih menjanjikan," kata Hikmahanto dalam seminar Paradigma Penegakan Hukum dan Keadilan dalam Perspektif Ilmu Kepolisian di PTIK Jakarta Selatan, Rabu (3/6).
Hal tersebut berbeda dibanding awal kemerdekaan. Menurut Hikmahanto, institusi hukum, terutama badan peradilan dan kejaksaan, saat itu diisi lulusan terbaik. "Profesi hakim dan jaksa sangat dihormati dan penghasilannya sangat baik dibandingkan advokat," ungkap Hikmahanto.
Dia menambahkan, sejak 1970, dunia advokat mengalami perubahan yang fundamental. Tugas advokat tak lagi hanya menangani perkara di pengadilan, tapi juga ikut membantu klien dalam merancang kontrak.
"Kantor hukum mirip dengan yang ada di Amerika Serikat. Pengenaan fee juga sama, dalam bentuk dollar dengan tarif yang sama dengan di Amerika Serikat," ujar Hikmahanto. (fas/jpnn)
JAKARTA - Guru besar hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana membeberkan akar masalah penegakan hukum di Indonesia. Salah satunya karena lulusan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Senator Filep: Percepat Revisi UU SJSN & Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952
- Peringati Hari Kartini, Wamendagri Ribka: Perempuan Harus Bangkit dan Bertransformasi
- Besok Tes PPPK Tahap 2 Dimulai, Honorer Belum Bisa Cetak Kartu Ujian
- TNI Masuk Kampus, Legislator PDIP: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran
- Mahfud MD Sebut Kejaksaan Didukung Rakyat untuk Bersihkan Peradilan
- Didukung Dedi Mulyadi hingga Wamendikdasmen, BPN Justru Kalah Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung