Pengamat Ini Punya Analisis Menarik Soal Kisruh Celeng di PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Adi Prayitno menilai sikap elite PDIP yang menyebut pendukung Ganjar Pranowo sebagai 'celeng' adalah hal yang lumrah.
Menurutnya, sebutan ini dilakukan oleh elite PDIP agar tidak ada kader yang mendahului ketua umum tentang penetapan calon presiden.
"Siapa pun yang melanggar kerap disebut celeng. Bagi PDIP mungkin ini dianggap lumrah, tapi bagi publik yang melihat persoalan ini dari jauh, sebutan celeng terkesan sadis tak manusiawi," kata Adi kepada JPNN.com, Kamis (14/10).
Dia juga mengatakan sebutan ini merupakan ekspresi tidak suka yang ditunjukkan elite PDIP terhadap Ganjar yang dianggap kerap melakukan manuver soal pencalonan presiden.
"Apalagi sejumlah kader deklarasi dukungan, tentu membuat elit PDIP marah besar," tambah Adi.
Sebab, lanjutnya, elite PDIP cenderung mendukung Puan Maharani untuk maju pada pemilihan presiden, bukan Ganjar Pranowo.
"Fakta politik inilah yang kemudian memancing kegaduhan belakangan ini," ujar dia.
Dosen Ilmu Politik di Universitas Negeri Islam (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan istilah Benteng versus Celeng ini hanya masalah antara kader PDIP yang mendukung Puan dan kader pendukung Ganjar.
Pengamat Politik Adi Prayitno menilai sikap elite PDIP yang menyebut pendukung Ganjar Pranowo sebagai 'celeng' adalah hal yang lumrah.
- Maqdir Sebut KPK Bangun Narasi Keliru Soal Peran Hasto dalam Kasus Harun Masiku
- Bikin Surat Lagi, Hasto Kian Yakin Perkara yang Menjeratnya sebagai Pengadilan Politik
- Sidang Lanjutan Hasto Kristiyanto Dihadiri Elite PDIP, Kepala Daerah, dan Keluarga
- Kanang Tekankan Peran Vital PJT I dan II Dukung Swasembada Pangan hingga IKN
- Connie Serahkan Dokumen Rusia ke DPP PDIP, Isinya Berkas & Diska Lepas
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo