Pengamat Ini Sebut Jokowi Jadi Presiden karena Survei

Pengamat Ini Sebut Jokowi Jadi Presiden karena Survei
Pengamat politik Tipta Lesmana (tengah) bersama politikus Golkar Bambang Soesatyo (dua dari kanan) pengamat politik M Qodari (paling kanan), pakar hukum tata negara Irman Putrasidin (paling kiri) dan pengamat politik Effendi Ghazali (dua dari kiri) dalam peluncuran buku berjudul 'Republik Komedi, 1/2 Presiden' di Jakarta, Minggu (10/5). Foto: istimewa

Tjipta lantas mencontohkan sejumlah nama seperti Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang tidak memberi kepastian harga beras lebih stabil. Nama lain yang disasar Tjipta adalah Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno yang dianggap tidak mampu menjaga sikap dalam memberi pernyataan-pernyataan di hadapan publik.

Selain itu, kata Tjipta, Menteri BUMN Rini Soemarno juga lebih sibuk membagi-bagikan posisi ke orang-orang dekat Jokowi dibanding menunjukkan kerja nyata. Karenanya, Tjipta menyarankan Jokowi berani merombak kabinet.

"Sekarang Jokowi berani enggak me-reshuffle menteri-menteri yang seperti itu? Banyak menterinya yang ngawur, dibutuhkan ketegasan Jokowi untuk menunjukkan kepemimpinannya," tandas Tjipta.(flo/jpnn)

JAKARTA - Pengamat komunikasi politik, Tjipta Lesmana menilai Presiden Joko Widodo belum sepenuhnya mampu menjadi kepala negara saat ini. Pasalnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News