Pengamat Intelijen : Ada Upaya Kelompok Tertentu untuk Delegitimasi Pemilu
Menurut Karyono, ada empat hal yang bisa dilakukan agar pemilu berjalan demokratis, jujur dan adil. Pertama, penyelenggara pemilu yang berintegritas, profesional dan independen.
Kedua, sikap kedewasaan peserta pemilu untuk melaksanakan, memelihara dan merawat nilai-nilai demokrasi yang sudah menjadi konsensus bersama sehingga seluruh peserta pemilu harus memiliki kedewasaan politik dan komitmen untuk menyelenggarakan pemilu yang demokratis.
Ketiga, diperlukan ketaatan hukum dan mematuhi peraturan perundang-undangan. Dan keempat, penegakan hukum terhadap semua pelanggaran pemilu secara adil.
Sementara itu pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menyadari sudah ada sejumlah fakta sebagai upaya mendelegitimasi pemilu. Langkah ini terlihat dilakukan oleh kelompok yang memang tidak siap dalam berdemokrasi.
Menurutnya, fakta-fakta berupa narasi yang intinya kelompok tersebut pasti menang, kecuali dicurangi.
Narasi lain yang menyusul adalah akan menggeruduk KPU, yang secara langsung sudah mengajak melakukan kekerasan jika kelompok mereka kalah.
"Sebelum narasi tersebut muncul, upaya delegitimasi Pemilu 2019 sudah didahului dengan hoaks-hoaks yang mendeskreditkan KPU dan Bawaslu," kata dia.
Narasi hoaks itu, menurut dia bertujuan untuk menciptakan opini tidak percaya kepada penyelenggara pemilu.
Telah berkembang opini yang membentuk persepsi publik seolah ada kecurangan yang dilakukan secara sistematis dalam penyelenggaraan pemilu.
- Bawaslu Minta Masyarakat Segera Lapor Jika Menemukan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat
- Apel Siaga Patroli Pengawasan Masa Tenang Pilkada Serentak 2024 Digelar di Rohil
- Anggota Bawaslu Lolly Suhenty Minta Pengawas Ad Hoc Cermat Tanggapi Surat Edaran KPU
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Bawaslu Sleman Tangani Praktik Politik Uang Oleh Tim Paslon Nomor Urut 01
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi