Pengamat Intelijen: Asing Berkepentingan Dengan Pemilu
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat intelijen, John Helmi Mempie mengatakan asing sangat berkepentingan dengan pemilu di Indonesia. Karena itu menurut Mempie, intervensi pihak asing tidak bisa dielakkan dan itu sudah terjadi sejak pemilu 2004 dan 2009, dan 2014 ini.
"Semua sudah disiapkan sejak Amandemen UUD '45. Termasuk mengkondisikan lembaga negara yang bertugas mengamankan kepentingan asing. Semuanya ada di dalam Letter of Intent (LoI) pada Bank Dunia dan IMF (International Monetary Fund) saat awal reformasi," kata John Helmi Mempie, menjawab pertanyaan wartawan, Selasa (22/7).
Pemilu 2014 dengan berbagai dinamikanya yang terkadang tidak bisa diterima akal sehat lanjutnya, mencerminkan kekacauan logika demokrasi dalam era reformasi hingga menyebabkan kontraksi dan saling curiga dimana-mana.
"Kecurangan dalam pemilu menjadi biasa. Namun, menerima kekalahan karena kecurangan dengan legowo adalah naif. Bangga karena menang dengan cara curang juga munafik. Lama kelamaan semua mendiamkan seperti sudah maklum," ujar Mempie.
Dengan situasi seperti itu, siapapun pemenang dalam pilpres lewat pemilu liberal seperti saat ini menurutnya, hanya akan menjadi boneka asing dan pasti gagal membebaskan rakyat Indonesia dari penghisapan dan penindasan neo-kolonialisme-imperialisme (nekolim) Amerika Serikat. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat intelijen, John Helmi Mempie mengatakan asing sangat berkepentingan dengan pemilu di Indonesia. Karena itu menurut Mempie, intervensi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024