Pengamat Intelijen Sebut Hoaks Jadi Bagian Strategi Kaum Separatis, Waspada!
“Isu macam itu sengaja dihembuskan untuk memperkeruh suasana. Para pelaku tahu situasi politik lagi kurang stabil karena partai-partai pemerintah sebagian sibuk berkampanye untuk 2024 dan hanya sebagian yang masih konsisten membantu presiden. Isu macam ini jelas untuk menciptakan destabilisasi politik”, kata doktor lulusan terbaik dari Universitas Walden, Amerika Serikat itu.
Boni mengapresiasi ketegasan BIN dalam membantah isu tersebut. Menurutnya, isu itu merusak stabilitas bangsa dan merongrong negeri ini dari dalam.
“Pernyataan Pak Edmil selaku Deputi terkait di BIN sudah jelas dan kita harus apresiasi. Bahwa memang tidak ada penggunaan senjata macam itu oleh BIN. Artinya, ya case closed," tegasnya.
BIN dituding menggunakan mortir dari Serbia dalam operasi di Papua. Hal tersebut sudah dibantah keras oleh BIN. Deputi II BIN yang membidangi keamanan dalam negeri, Mayjen Edmil Nurjamil menyatakan itu hanya berita palsu. BIN sama sekali tidak memiliki senjata yang dimaksud.
“Enggak, enggak ada. Kami enggak punya itu. Itu punya TNI,” kata dia kepada wartawan, Rabu (16/6).(mcr8/jpnn)
Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Ryanta mengingatkan hoaks merupakan bagian dari strategi perjuangan kaum separatis
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Anggap Pernyataan Budi Arie Hoaks, Tim Pemenangan Pram-Doel Layangkan Somasi
- Jubir Pramono-Rano Pastikan Pernyataan Menkop Budi Arie Hoaks
- Budi Arie Dinilai jadi Korban Hoaks soal Judi Online
- Lawan Hoaks di Indonesia, TikTok Memperkenalkan Fitur Keamanan
- Cabup Empat Lawang Joncik Muhammad Diisukan Meninggal, Teman & Keluarga Menangis
- Kasus Hoaks Hamil di Luar Nikah Aaliyah Massaid Lanjut Gelar Perkara