Pengamat: Kapal Pemasok Barang dari Makassar Tidak Tepat, Seharusnya...

jpnn.com - TERNATE – Pengamat Ekonomi Universitas Khairun Ternate, Dr. Mukhtar Adam menilai Makassar tidak tepat dijadikan sebagai pusat distibusi barang dan jasa dalam program tol laut ini.
“Kapal tol laut memasok barang dari Makassar ke Maluku Utara. Padahal, selama ini barang-barang kebutuhan di Malut dari Surabaya, karena di sanalah pusat industri, distribusi barang dan jasa,” ujar Mukhtar Adam seperti dilansir Malut Post (Grup JPNN), Selasa (12/4).
Menurutnya, jika dilakukan lewat Makassar maka akan menjadi tidak efektif dan tidak efesien. Sebab, kata dia, suplier utama yang memasok barang ke Malut berasal dari Surabaya bukan Makassar.
Selain itu, dia meminta pemerintah tidak membiarkan permainan oligopoli dan monopoli di pasar, sehingga harga barang menjadi tinggi.
“Bukan hanya tol laut yang menjadi variabel berkurangnya disparitas harga, ada variabel-variabel lain. Selama ini pemerintah kota maupun provinsi cenderung membiarkan praktik oligopoli dan monopolistik sehingga harga di pasar menjadi tinggi,” ujar Mukhtar Adam.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara (Malut) Asrul Gailea, tidak menjamin jika keberadaan tol laut mampu mengurangi disparitas harga. Sebab, ada beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya tingginya ongkos bongkar muat di pelabuhan dan banyak spekulan yang bermain harga.
“Belum lagi jalur distribusi yang panjang,” kata Asrul.
Selain itu, menurutnya, kecepatan kapal tol laut juga sangat menentukan harga. Jika lama maka kebutuhan pokok tersebut bisa rusak sehingga distributor akan memilih mengirim barangnya dengan transportasi yang cepat. Akibatnya, harga di pasar tidak akan berubah.
TERNATE – Pengamat Ekonomi Universitas Khairun Ternate, Dr. Mukhtar Adam menilai Makassar tidak tepat dijadikan sebagai pusat distibusi barang
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Ekonom Mewanti-Wanti, Pengelolaan Danantara Jangan jadi Bola Panas
- Telepon Kadishub di Sela Retreat, Agung Nugroho Ingin Tarif Baru Parkir Terealisasi
- Pererat Kebersamaan, MS Glow Ajak Mitra Liburan ke Spanyol
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina