Pengamat: Kendaraan Listrik Tidak Sepenuhnya Ramah Lingkungan

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah saat ini mendorong agar pabrikan otomotif di Indonesia menghadirkan kendaraan listrik.
Hal itu dilakukan untuk menekan emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan lebih bersih dan ramah lingkungan.
Namun, untuk mencitpakan ekosistem kendaraan listrik masih memerlukan tantangan.
Pasalnya, saat ini kendaraan listik di Indonesia masih menggunakan sumber energi dari batu barah yang menyebabkan udara kotor.
Hal itu diungkapkan pengamat transportasi Darmaningtyas di Jakarta, Minggu (14/8).
"Bahan bakar listrik yang 63 persen masih dari batu bara juga membuat electric vehicle (EV) ini tidak sepenuhnya bersih lingkungan, hanya pengalihan atau penundaan polusi saja, mengingat batu bara juga melahirkan limbah," kata Darmaningtyas.
Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) itu mengungkapkan pihaknya mendukung penuh ekosistem kendaraan listrik di tanah air apabila bahan baku listrik bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).
Misalnya, kata dia menggunakan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Pengamat transportasi saat ini kendaraan listrik di Indonesia masih masih menyebabkan udara kotor. Ini penjelasannya.
- Mobil Listrik Aion UT Bakal Masuk ke Indonesia, BYD Dolphin Harus Siap-Siap
- Mobil Handphone
- Hyundai akan Setop Sementara Produksi Ioniq 5 & Kona Pekan Depan, Ini Sebabnya
- Pengamat Menilai Kendaraan Listrik Bisa Menjadi Penolong Kelesuan Industri Otomotif
- Chery QQ Akan Diproduksi Kembali, Tampilannya Lebih Modern, Lihat nih
- Tip Hadapi Arus Balik Pakai Mobil Listrik, Perlengkapan Ini Wajib Disiapkan