Pengamat Ketenagakerjaan: Pemerintah Harus Perkuat Jaminan Sosial

Pengamat Ketenagakerjaan: Pemerintah Harus Perkuat Jaminan Sosial
Para pencari kerja sedang memadati Job Fair (Ilustrasi). Foto: Ricardo/JPNN.com
Capaian ini setara 50,3 persen dari target investasi tahun ini. Di sisi serapan tenaga sebanyak 1.225.042 orang selama semester I/2024.

Tak hanya investasi, Tadjudin menilai, perbaikan iklim perlindungan sosial juga perlu dibenahi pemerintah. Setidaknya otoritas fokus pada penguatan jaminan sosial baik di bidang ketenagakerjaan hingga kesehatan.

Langkah ini harus dilakukan pemerintah mengingat sektor jaminan sosial berkontribusi besar bagi fiskal alias pendapatan negara, yang diperoleh melalui pembayaran iuran peserta.

Di lain sisi, menurunnya kelas menengah bakal berdampak buruk bagi jaminan sosial. Lantaran, orang enggan menyetor iuran.

“Kemungkinan buruk, kemungkinan besar, banyak dampaknya, kemungkinan besar orang tidak mampu membayar pajak lagi, pajak-pajak tertentu, tidak mampu membayar pajak BPJS mungkin ketenagakerjaan. Kan kelas menengah yang menopang selama ini soal itu, tetapi kalau itu menurun otomatis dampaknya cukup besar,” tuturnya. (cuy/jpnn)

Pengamat keetenagakerjaan asal Universitas Gadjah Mada (UGM), Tadjudin Nur Efendi menyebut Indonesia harus memperkuat jaminan sosial.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News