Pengamat: Keterbatasan SPKLU Hambatan untuk Ekosistem Kendaraan Listrik
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, keberadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sangat penting dalam menunjang ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Menurut dia, pembangunan SPKLU yang masif penting untuk dilakukan demi mengakomodasi kebutuhan para pengguna kendaraan listrik.
"Keterbatasan jumlah SPKLU akan menjadi hambatan tersendiri bagi ekosistem kendaraan listrik," kata dia, di Jakarta, Jumat (5/3).
Djoko menyebutkan, ekosistem kendaraan listrik membutuhkan konsistensi regulasi dari pemerintah.
“Perlu komitmen dan konsistensi pemerintah dalam hal regulasi yang menguatkan. Itu yang penting,” tegas Djoko.
Djoko menilai, pemerintah telah serius untuk menghadirkan kendaraan listrik di tengah-tengah masyarakat. Kendati demikian, dibutuhkan regulasi yang mengatur tarif SPKLU dan juga skema investasi yang tepat untuk industri tersebut.
“SPKLU harus diperbanyak. Kalau orang beli mobil listrik tapi stasiun pengisiannya masih terbatas, ya bagaimana? Belum lagi tarifnya? Juga skema investasi yang pas untuk industri ini,” ujar dia.
Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu juga mengatakan sebaiknya pemerintah lebih mendorong hadirnya kendaraan listrik berbasis transportasi publik, dibanding kendaraan pribadi.
Keterbatasan SPKLU jadi hambatan untuk ekosistem kendaraan listrik. Simak selengkapnya.
- SAIC dan Volkswagen Bersiap Merilis 3 Mobil Listrik Baru
- Liburan Akhir Tahun Pakai Mobil Listrik, Berikut Daftar SPKLU di 51 Rest Area Tol
- Gaikindo Sebut Insentif Mobil Hybrid Bisa Pulihkan Industri Otomotif
- Geely Siap Berinvestasi dalam Pengembangan Industri Kendaraan Listrik di Indonesia
- Mobil Listrik Chery Omoda E5 dan J6 Bikin CSI Tersenyum Manis
- CATL Memperkenalkan 2 Baterai Cokelat Sistem Swap Untuk Mobil Listrik