Pengamat : Koalisi Bubar Usai Pilpres
Rabu, 10 Juni 2009 – 18:25 WIB
JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadhina Bima Arya Sugiarto menyatakan, koalisi partai politik yang saat ini terjadi tidak akan berumur panjang. Alasannya, karena koalisi yang dibangun hanya untuk kepentingan sesaat, yakni untuk meloloskan persyaratan pengajuan pasangan capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Siapa pun pasangan capres-cawapres yang menang dalam pilpres 9 Juli mendatang dengan sangat mudahnya bisa menguasai parlemen karena ini hanya soal transaksi, bukan soal platform partai," tegasnya.
"Begitu pemilihan presiden selesai, koalisi pasti segera mencair dan partai-partai kembali akan mencari dan membangun koalisi baru dengan dalih untuk penguatan di parlemen nantinya," kata Bima Arya Sugiarto, dalam diskusi 'Membaca Hubungan Presiden-Parlemen Pasca Pilpres 2009' di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan Jakarta, Rabu (10/6).
Baca Juga:
Diingatkan, keliru besar jika memahami terbentuknya koalisi-koalisi partai yang saat ini terjadi didasarkan atas kesamaan platform partai politik. Koalisi yang terbentuk pascapemilu legislatif yang lalu lebih disebabkan karena kepentingan elit pengurus partai.
Baca Juga:
JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadhina Bima Arya Sugiarto menyatakan, koalisi partai politik yang saat ini terjadi tidak akan berumur
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Kaesang Yakin 70 Persen Pemilih Sragen Pilih Sigit-Suroto
- Ketua DPRD Kota Sibolga: Saya Berkomitmen Menjalankan Tanggung Jawab Secara Profesionalisme
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- Survei Tatap Muka Poltracking Indonesia: Isran Noor-Hadi 52.9%, Rudy Mas'ud-Seno Aji 38,4%