Pengamat Kritik Program Makan Gratis Prabowo, Kalimatnya Menohok
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi Andhika Nurwin Maulana mengkritik program makan gratis yang akan dijalankan Prabowo Subianto jika terpilih menjadi presiden di 2024.
Menurut Andhika, kebutuhan infrastruktur pendukung untuk pendidikan lebih dibutuhkan para siswa dibandingkan dengan makan siang yang tidak realistis
Andhika menyampaikan hal tersebut menanggapi pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang membeberkan sejumlah program yang akan dijalankan Prabowo Subianto jika terpilih menjadi presiden di 2024.
“Kebutuhan infrastruktur pendukung untuk pendidikan lebih dibutuhkan oleh para siswa," kata Andhika menegaskan dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/9).
Hasyim menyebutkan salah satu program yang akan dijalanakan Prabowo adalah memberi makanan gratis setiap hari kepada pelajar, siswa prasekolah, hingga ibu hamil agar mendapat gizi yang seimbang.
Dia menyampaikan untuk merealisasikan program tersebyt dibutuhkan anggaran Rp 400 triliun per tahun.
Terkait hal tersebut, Andhika menilai anggaran tersebut terlalu besar.
"Penggunaan dana yang sangat besar akan mengorbankan anggaran untuk program dan sektor lainnya yang lebih prioritas,” tegas Andhika.
Program Prabowo soal program makan gratis yang akan diljalankan jika trerpilih menjadi presiden di 2024 menuai kritikan, salah satunya pengamat ekonomi
- ART Berterima Kasih kepada Presiden yang Mengingatkan TNI-Polri soal Mandat Rakyat
- Prabowo Ingatkan Anggota TNI-Polri untuk Mengayomi dan Melindungi Rakyat
- Pertamina Meluncurkan Diesel X, BBM Ramah Lingkungan Berstandar Euro V
- Kemkomdigi Mencatatkan Sejumlah Langkah Strategis pada 100 Hari Pertama
- Sri Mulyani Keluarkan Surat Perintah Penghematan Anggaran Negara, Ini Daftarnya
- Wakili 100 Pengusaha, Anindya Bakrie Sampaikan Hasil Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India ke Prabowo