Pengamat Kritik Program Makan Gratis Prabowo, Kalimatnya Menohok

Menurutnya, anggaran pendidikan masih dibutuhkan untuk sebaran sarana pendidikan, karena masih banyak daerah lain yang kekurangan infrastruktur pendidikan.
“Alokasi anggaran pendidikan masih sangat dibutuhkan untuk sebaran sarana pendidikan. Penggunaan anggaran yang sangat besar (Rp 400 triliun) sebenarnya bisa dialokasikan ke program lain seperti penambahan jumlah fasilitas pendidikan," terangnya.
Andhika mengatakan kebutuhan penambahan fasilitas pendidikan masih tinggi, terutama masyarakat tidak mampu yang tinggalnya di daerah padat penduduk.
Di daerah padat penduduk tersebut masih sangat terbatas jumlah sarana pendidikannya sehingga banyak anak tersebut akhirnya putus sekolah karena mereka tidak masuk ke dalam kuota maksimal di sekolah.
Andhika menjelaskan jika masih banyak kondisi sarana fasilitas pendidikan sekolah yang memprihatinkan dan perlu untuk dijadikan sebagai prioritas.
“Kebutuhan yang lebih penting, yaitu fasilitas pendidikan sekolah yang masyarakatnya tinggal di daerah terpencil. Wilayah geografis Indonesia terbentang dengan banyak pulau dan pegunungan, sehingga sebaran jumlah fasilitas pendidikan juga harus mencapai daerah-daerah tersebut,” pungkasnya. (mar1/jpnn)
Program Prabowo soal program makan gratis yang akan diljalankan jika trerpilih menjadi presiden di 2024 menuai kritikan, salah satunya pengamat ekonomi
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- RI Terdampak Perang Dagang, Prabowo: Kita Tetap Tenang
- Dasco Jadi Tokoh Kunci di Balik Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati
- Prabowo Lakukan Panen Raya Serentak di 14 Provinsi
- Demi Jemput Asisten Pribadi, Prabowo Diam-Diam ke Bengkulu
- Ahmad Luthfi Optimistis Jateng Mampu Memenuhi Target Produksi 11,8 Juta Ton Padi
- Prabowo & Anwar Ibrahim Bahas Dampak Kebijakan Tarif Impor Donald Trump