Pengamat: LNS Harusnya Tidak Dibiayai Negara
Kamis, 26 April 2012 – 19:34 WIB

Pengamat: LNS Harusnya Tidak Dibiayai Negara
JAKARTA - Keberadaan Lembaga Non Struktural (LNS) yang terlalu gemuk dan menguras banyak anggaran dianggap membebankan negara. Pengamat ilmu politik dan pemerintahan, Abdul Gafar menyatakan, LNS harusnya dapat bubar dengan sendirinya bila tujuan sudah tercapai. Sementara Suprawoto, staf ahli Menkominfo mengatakan, LNS harus bersifat mandiri (independen), harus bebas dari campur tangan pemerintah. Hanya saja fakta di lapangan masih ditemukan dualisme loyalitas pejabat sekretariat.
"Saya heran kenapa LNS minta difasilitasi dan dibiayai negara. Ini sudah keluar dari tujuan awal," tegas pengajar Fisip UGM ini dalam keterangan persnya, Kamis (26/4).
Ditambahkannya, kesalahan itu sudah terjadi setelah reformasi di mana LNS dianggap sebagai lembaga perwakilan politik. "Pemerintah harusnya tidak perlu takut untuk merestrukturisasi LNS yang dinilai sudah sama fungsinya dengan kementerian/lembaga lainnya. Tidak ada aturannya kok kalau LNS harus terus dipertahankan," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Keberadaan Lembaga Non Struktural (LNS) yang terlalu gemuk dan menguras banyak anggaran dianggap membebankan negara. Pengamat ilmu politik
BERITA TERKAIT
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Raih Cum Laude dan Menjadi Wisudawan Terbaik FISIP UI
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Sambut Ramadan, Ketum Kadin DKI Diana Dewi Ziarah ke Makam Orang Tua
- Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Chandra Sampaikan Pendapat Hukum
- Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Muncul Jabatan Tampungan, BKN Angkat Suara
- Wamentrans Viva Yoga Mengajak Alumni Cipayung Plus Berkolaborasi Membangun Bangsa