Pengamat: Manajemen Komunikasi KPU Jakarta Sangat Buruk
Bila melihat ke proses selanjutnya, kesalapahaman dipastikan dapat menimbulkan kekeliruan penerapan (perilaku). Kekeliruan tersebut bisa merugikan pihak tertentu atau masyarakat secara luas. "Dari aspek komunikasi, itu sangat berbahaya," tegas Emrus.
Selain itu, bila dilihat ke proses sebelumnya (ke belakang), kesalahpahaman diakibatkan oleh pesan tidak informatif atau tak sampai ke khalayak sasaran.
Pesan tidak informatif atau tak sampai ke khalayak sasaran, menunjukkan bahwa telah terjadi manajemen komunikasi yang buruk dari pengelola komunikasi.
Karena itu, komunikasi tidak boleh ditangani secara amatiran, melainkan harus profesional. Sebab, komunikasi lebih subtansial dalam kehidupan manusia di muka bumi di banding lainnya.
Sebab, manajemen komunikasi yang baik dipastikan mampu membangun budaya dan keberadaban manusia. "Misalnya, menumbuhkan kohesi sosial yang sangat erat di antara anggota masyarakat atau negara," papar Emrus.
Sebaliknya, pengelolaan komunikasi yang buruk dapat melahirkan a-budaya, atau tidak beradab di tengah masyarakat. "Misalnya, bisa menimbulkan konflik sosial horizontal atau vertikal yang pada gilirannya berpotensi menimbulkan disintegrasi sosial," tuntasnya. (boy/jpnn)
Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, manajemen komunikasi KPUD Jakarta sangat buruk.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pengamat Minta Penegak Hukum Bijak Ungkap Fakta di Luar Persidangan
- Pengamat Minta Pejabat Negara Tak Dukung Munaslub Kadin
- Tonny Uloli Unggul di Survei LKPI untuk Pilgub Gorontalo
- Pengamat Sebut Mustahil Pilpres 1 Kali Putaran, Ini Alasannya
- Pengamat Ini Sebut Pilpres 2024 Satu Putaran Sulit Terwujud, Simak Analisisnya