Pengamat: Manajemen Komunikasi KPU Jakarta Sangat Buruk

Pengamat: Manajemen Komunikasi KPU Jakarta Sangat Buruk
Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing. Foto: dokumen JPNN.Com

Bila melihat ke proses selanjutnya, kesalapahaman dipastikan dapat menimbulkan kekeliruan penerapan (perilaku). Kekeliruan tersebut bisa merugikan pihak tertentu atau masyarakat secara luas. "Dari aspek komunikasi, itu sangat berbahaya," tegas Emrus.

Selain itu, bila dilihat ke proses sebelumnya (ke belakang), kesalahpahaman diakibatkan oleh pesan tidak informatif atau tak sampai ke khalayak sasaran.

Pesan tidak informatif atau tak sampai ke khalayak sasaran, menunjukkan bahwa telah terjadi manajemen komunikasi yang buruk dari pengelola komunikasi.

Karena itu, komunikasi tidak boleh ditangani secara amatiran, melainkan harus profesional. Sebab, komunikasi lebih subtansial dalam kehidupan manusia di muka bumi di banding lainnya.

Sebab, manajemen komunikasi yang baik dipastikan mampu membangun budaya dan keberadaban manusia. "Misalnya, menumbuhkan kohesi sosial yang sangat erat di antara anggota masyarakat atau negara," papar Emrus.

Sebaliknya, pengelolaan komunikasi yang buruk dapat melahirkan a-budaya, atau tidak beradab di tengah masyarakat. "Misalnya, bisa menimbulkan konflik sosial horizontal atau vertikal yang pada gilirannya berpotensi menimbulkan disintegrasi sosial," tuntasnya. (boy/jpnn)


 Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, manajemen komunikasi KPUD Jakarta sangat buruk.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News