Pengamat: Mata Uang Bersama Sulit Diberlakukan
Sabtu, 07 Mei 2011 – 18:43 WIB

Pengamat: Mata Uang Bersama Sulit Diberlakukan
JAKARTA - Pengamat Ekonomi Universitas Atmajaya, Prasetyantoko mengatakan, penetapan mata uang bersama di Negara Asia Tenggara akan sulit untuk diterapkan. Menurutnya, pembahasan mata uang bersama juga tidak akan dibahas dalam KTT ASEAN ke-18 di Jakarta. Selain itu, lanjut Prasetyantoko, stabilitas nilai tukar mata uang juga dianggap akan mempengaruhi bisa tidaknya mata uang bersama ASEAN diterapkan. "Misalnya, Indonesia dengan Singapura, mau tidak Singapura menggunakan mata uang yang sama dengan kita," tandas Prasetyantoko. (kyd/jpnn)
"Saya rasa hal ini juga tidak akan dibahas dalam KTT ASEAN," kata Prasetyo saat diskusi bertajuk manfaat dan mudharat KTT ASEAN, di warung daun Jakarta, Sabtu (7/6).
Baca Juga:
Menurut Prasetyntoko, tidak mudah untuk menetapkan mata uang bersama seperti yang dilakukan oleh negara-negara Eropa yang memberlakukan mata uang Euro. Ia menilai, yang menjadi kendala adalah perbedaan nilai mata uang antar negara masing-masing berbeda, sehingga belum tentu antar negara satu dengan yang lain mau menggunakan mata uang bersama. "Mata uang ASEAN bersama saya rasa akan sulit diwujudkan," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat Ekonomi Universitas Atmajaya, Prasetyantoko mengatakan, penetapan mata uang bersama di Negara Asia Tenggara akan sulit untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Lagi-Lagi, Mantan PM Malaysia Tersandung Kasus Korupsi
- Trump & Zelenskyy Bertengkar, Prancis: Persatuan Barat Telah Hancur
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
- AS Anggap Tindakan Zelenskyy Mengacaukan Upaya Penyelesaian Konflik
- Berdebat Sengit dengan Trump, Zelenskyy Tinggalkan Gedung Putih Lebih Awal
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina