Pengamat Memprediksi Pemecatan 7 Kader Partai Mempercepat KLB Demokrat
Ia mencontohkan PDI Perjuangan. Meski dikuasai oleh trah Soekarno tetapi sosok Bung Karno sebagai pendiri NKRI dengan ideologi yang jelas serta sepak terjang Megawati yang membela wong cilik, membuat PDIP tetap menjadi partai besar pascareformasi.
Sementara itu, Demokrat dengan AHY dan pentolan partai termasuk SBY tidak mampu menarik dukungan publik.
Penyebabnya, kemungkinan masyarakat merasa SBY suka mencampuri urusan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Padahal, kinerja SBY sebagai presiden dua periode tidak semoncer Jokowi di bidang infrastruktur.
Ninoy juga menyebut, PD tidak memiliki raison d’etre sebagai sebuah partai karena tidak memiliki tokoh yang mumpuni.
Hilangnya pendorong hidup dalam Demokrat membuat survei elektabilitas partai itu terus merosot.
Bahkan, survei Litbang Kompas Agustus 2020 lalu menunjukkan Demokrat terperosok dalam kubangan parliamentary threshold 3,6 persen.
Suara Demokrat pada Pemilu 2019 lalu juga hanya 7,77 persen atau 54 kursi di DPR.
Pengamat memprediksi langkah Partai Demokrat memecat tujuh kadernya berpotensi mempercepat terjadinya kongres luar biasa partai tersebut.
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- Abdul Rachman Thaha Gabung ke Demokrat, Ada Faktor Anwar Hafid
- Demokrat Turun Tangan Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal di Pilkada Siak 2024
- Dihubungi SBY dan AHY, Calon Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Dapat Ucapan Selamat
- Masih di AS di Hari Pencoblosan Pilkada, SBY Siapkan Oleh-Oleh untuk Prabowo