Pengamat Mendukung Larangan Ekspor Batu Bara, Ini Alasannya

Pengamat Mendukung Larangan Ekspor Batu Bara, Ini Alasannya
Larangan ekspor batu bara. Foto dok Pelindo III

Dia juga meminta kebijakan tersebut bisa lebih tegas lagi.

Apalagi menurut dia pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 139.K/HK.02/MEM.B/2021.

Keputusan tersebut mengatur lebih spesifik tentang kewajiban pemenuhan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri, yaitu minimal 25 persen dari rencana produksi yang disetujui.

Harga jual batu bara untuk penyediaan tenaga listrik umum saat ini sebesar USD 70 per metrik ton.

Oleh karena itu, pemerintah perlu menegaskan kepada pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau IUP Khusus tahap kegiatan Operasi Produksi untuk patuh terhadap pemenuhan kebutuhan batu bara dalam negeri.

Menurut Hakeng, jika Kepmen itu dipatuhi, pengangkutan batu bara melalui laut bisa terus berjalan secara berkesinambungan.

Dengan begitu, pengusaha angkutan laut dalam negeri juga dapat bertahan karena armadanya beroperasi dan memberi efek juga ke para pelaut yang bekerja di kapal-kapal tersebut.

"Ingat, kepentingan nasional harus lebih diutamakan. Berapa pun nilainya, ketahanan energi nasional harus diutamakan," jelas Hakeng. (mcr28/jpnn)


Pelarangan sementara ekspor batu bara mendapatkan tanggapan positif dari Pengamat dan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Ahli Keamanan dan Keselamatan Maritim Indonesia (AKKMI), Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa.


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News