Pengamat Minta Ahok Hati-Hati Bicara soal Diksi Titipan di BUMN
Karena itu, Emrus menyarankan bahwa orang yang duduk di posisi unit komunikasi di sebuah organisasi, perusahaan, kementerian, dan instansi pemerintah, harus berlatar belakang komunikolog. Penempatan orang pada posisi tertentu harus berdasarkan the right man on the right job.
"Jangan sampai jabatan penanggung jawab komunikasi itu sebagai produk titipan pula, harus atas dasar kapabilitas (komunikolog) dan profesionalitas," jelasnya.
Menurutnya, keterbatasan pengetahuan tentang konsep dan teori komunikasi yang dimiliki pejabat unit komunikasi di kementerian tertentu, bisa menimbulkan kekacauan persepsi atau makna di ruang publik yang berpotensi merugikan reputasi kementerian itu sendiri.
"Memakai diksi titipan untuk jabatan komisaris di BUMN sangat merugikan kementerian BUMN dan BUMN Itu sendiri," katanya. "Hati-hati pemakaian simbol komunikasi. Gunakan saja diksi penugasan secara konsisten. Jangan ganti dengan diksi titipan." (boy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Komunikolog Emrus Sihombing mengingatkan penggunaan diksi penugasan di jabatan publik termasuk komisaris BUMN lebih baik ketimbang titipan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta
- Ketika Ridwan Kamil Jadikan Ahok & Anies Sasaran Tembak di Debat Terakhir
- Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok