Pengamat Minta Setop Merecoki Jokowi-JK
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Timbul Tampubolon minta tim transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-Jk) konsentrasi memikirkan belanja negara tahun 2015 sebesar Rp 2.020 triliun, dari pada sibuk membahas kabinet dan calon-calon menteri dalam kabinet Presiden Jokowi. Untuk mencapai belanja negara yang disampaikan Presiden SBY saat menyampaikan pidato kenegaraan nota keuangan RAPBN 2015 itu pekerjaan sangat berat.
"RAPBN tahun 2015 kan direncanakan mencapai Rp 2.020 triliun. Itu kan sangat berat. Nah, yang harus dipikirkan itu bagaimana caranya menggenjot penerimaan negara, terobosan apa yang mau dibuat, bukan melontarkan isu soal perampingan kabinet dan membuat spekulasi menteri-menterinya Jokowi," kata Timbul Tampubolon, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/9).
Tampubolon memperkirakan pemerintahan Jokowi-JK nanti bisa kewalahan mengelola perekonomian nasional ke depan dengan alokasi belanja negara sebesar Rp 2.020 triliun. Bukan saja persoalan rencana menaikkan harga BBM bersubsidi, memikirkan penerimaan negara dari pajak dan bukan pajak pun banyak kendalanya.
"Tim transisi ditantang kreatifitasnya menggali penerimaan negara dari sektor pajak, potensinya sangat besar misalnya menaikan pajak barang mewah, dan cukai rokok misalnya," kata Koordinator Komunitas Kasih Matraman Raya 10A (KKMR) itu.
Begitu jugan menstabilkan nilai tukar rupiah yang masih melemah, tim transisi ujar dia, perlu berkonsultasi dengan berbagai pihak, bila perlu berkonsultasi dengan pelaku bisnis keuangan dan pasar George Soros.
Oleh karena itu, Tampubolon menyarankan tim transisi harus fokus memikirkan masalah penerimaan negara yang disusun oleh pemerintahan SBY itu. "Mereka saya lihat malah ikut terlibat dalam pembicaraan soal siapa yang akan menjadi menteri,” ujar Timbul Tampubolon.
Mengenai para calon menteri itu kata dia tergantung pada Jokowi-JK. Keduanya sudah tahu apa yang akan mereka perbuat nanti, terutama mencari figur-figur yang akan duduk di kabinet. "Jokowi-JK jangan direcokin," pintanya.
Dia menyatakan, kementerian-kementerian ini sudah ada sistemnya. Artinya, begitu sudah ada menterinya, maka sistim itu pun akan jalan dengan sendirinya. Tinggal bagaimana mensinkronkan dengan anggaran yang sudah dialokasikan dengan program-program prioritas Jokowi seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, jalan tol laut dan sebagainya. "Tim Transisi dalam 40 hari ini fokus di situ, jangan kemana-mana," pinta Timbul Tampubolon.
JAKARTA - Pengamat politik Timbul Tampubolon minta tim transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-Jk) konsentrasi memikirkan belanja negara tahun 2015
- Jessica Wongso Keluar dari Ruang Sidang, Gegara Hakim Memberikan Izin kepada Jaksa
- Belajar dari 20 Kampus Dunia, Rahmat Bastian Bawa 10 Kiat Optimalisasi ILUNI FHUI
- Siapa Oknum R Diduga Perantara Suap Vonis Bebas Ronald Tannur? MA Mau Usut
- 2.426 Peserta Lulus SKD CPNS BPKP dan Berhak Mengikuti SKB
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Fakta Baru, Zarof Ricar Bertemu Hakim Agung Soesilo Bahas Ronald Tannur, Ini yang Terjadi