Pengamat: Motif Kekuasan Bikin JK Berbalik Baik ke Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Jika sebelumnya mengkritisi, kini Jusuf Kalla menjadi pendamping calon presiden (capres) Joko Widodo alias Jokowi dalam pemilu presiden (pilpres) 2014. Sikap JK yang berubah 180 derajat ini dinilai wajar dalam politik praktis.
Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing mengatakan bahwa perubahan sikap JK itu didasari dorongan kepentingan kekuasaan.
"Politik itu cair, bisa berubah. Maka dalam politik, tidak ada teman setia, tidak ada musuh setia, yang ada kepentingan kekuasaan,” kata Emrus kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/5).
Emrus pun berharap, masyarakat bisa kritis dengan perilaku politik yang muncul terkait pilpres 2014. Dengan begitu, masyarakat tidak salah menentukan pilihan.
Direktur Eksekutif Emrus Corner ini mengingatkan agar jangan sampai masyarakat memilih pemimpin yang hanya memiliki motif kekuasaan.
“Rakyat harus kritis melihat perilaku politik politikus. Jangan mau terlena dengan permainan politik,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video wawancara JK dengan stasiun televisi beredar di situs video YouTube. Video berdurasi 3 menit 38 detik itu berjudul "JK: Kalo Jokowi Tiba2 Jadi Presiden Bisa HANCUR NEGERI ini".
Video tersebut diperkirakan hasil wawancara tahun 2013. Dalam video wawancara itu, JK keberatan apabila Jokowi yang saat itu menjabat gubernur DKI Jakarta dicalonkan sebagai presiden.(dil/jpnn)
JAKARTA - Jika sebelumnya mengkritisi, kini Jusuf Kalla menjadi pendamping calon presiden (capres) Joko Widodo alias Jokowi dalam pemilu presiden
- PKN Usulkan Dua Hal Ini Terkait Pembertantasan Korupsi
- Kapan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada? Ketua KPU Bilang Begini
- Buntut Insiden di Arena Mukernas PPP, Mardiono dan Orang Kepercayaannya Disomasi
- Prabowo Usul Pengampunan Koruptor, Nasir Djamil Singgung Inisiatif Menteri
- Sedih Lihat Hubungan Mega-Jokowi, Effendi Simbolon Ajak Keduanya Berdamai
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto